Suara.com - Bripda Haris Sitanggang, anggota Densus 88 Antiteror Polri, sempat menipu penjaga warung agar bisa meloloskan diri setelah membunuh sopir taksi online Sony Rizal Taihitu.
Senin pekan terakhir Januari lalu, Bripda Haris pergi ke salah satu warung di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur setelah membunuh Sony.
Di sana, dia mengaku ke pemilik warung bahwa baru saja dirampok. Dia lantas diberikan uang yang digunakan untuk kabur ke rumah sang paman di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Jalur pelarian Bripda Haris itu terungkap dalam rekonstruksi kejadian yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023) siang.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Driver Taksi Online: Bripda HS Sempat Keliling Jakarta Cari Sasaran
Saat rekonstruksi, baru ketahuan Bripda Haris lebih dulu mencuci bercak darah di wajah dan pakaiannya di masjid sekitar Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, setelah membunuh Sony.
Setelahnya, dia bertolak ke Terminal Kampung Rambutan menggunakan angkutan perkotaan atau angkot.
"Tersangka masuk ke warung di dalam Terminal Kampung Rambutan, lalu bercerita kepada ibu penjaga warung, seolah-olah tersangka habis dirampok," kata penyidik.
Merasa kasihan, ibu penjaga warung memberi kaos dan Rp 20 ribu ke Bripda Haris. Berbekal duit itu, dia berangkat menggunakan angkot ke Bekasi.
Selain memakai angkot, Bripda Haris juga sempat beberapa kali menumpang mobil pikap yang melintas hingga sampai di rumah pamannya.
Baca Juga: Reaksi Rusni Istri Sopir Taksi Online saat Bertemu Bripda Haris Anggota Densus 88 Pembunuh Suaminya
"Tiba di Puri Persada, Cibarusah, paman tersangka menanyakan keberadaan sepeda motor. Tersangka menjawab motor ada di terminal Kampung Rambutan. Lalu paman tersangka meminta agar tersangka berbicara jujur. Tersangka akhirnya bercerita habis merampok mobil dan orangnya ditusuk," jelas penyidik.
"Kemudian anggota Densus 88 Antiteror Polri menjemput tersangka dan membawa tersangka ke Polda Metro Jaya."
Ngaku anggota Polri
Dalam rekonstruksi diketahui pula Bripda Haris ternyata sempat mengungkap identitasnya sebagai anggota Polri sebelum membunuh Sony.
Bripda Haris mempragakan detik-detik dirinya menodongkan pisau hingga membunuh Sony di dalam mobil.
Adegan 25 A, korban membalikkan badannya mengarah ke tersangka. Adegan 25 B, kemudian tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan "Saya anggota."
Adegan 26, korban menanyakan "Maksudmu apa anjing, nodong-nodong' sembari meraih wajah tersangka dan mengusap tangan.
Bripda Haris tanpa basa-basi langsung menusuk kepala Sony memakai pisau. Adegan ke-27 itu diperagakan langsung Bripda Haris.
Bripda Haris lalu berupaya membawa kabur mobil milik korban, tapi gagal.
Adegan 28 B, setelah Bripda Haris keluar mobil, sempat mencoba membuka pintu sisi pengemudi tapi ternyata terkunci.
Selanjutnya adegan 28 C, tersangka mencoba membuka pintu satu per satu namun tidak berhasil.
Utang judi online
Pembunuhan sadis itu terjadi pada Senin 23 Januari 2023 pagi di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Bripda Haris ditangkap hari itu juga di Bekasi oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.
Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap motif Bripda Haris membunuh dan hendak mencuri mobil korban karena terlilit utang.
Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan, Bripda Haris selama bertugas memang memiliki catatan hitam. Mulai dari melakukan penipuan terhadap sesama anggota, bermain judi online, hingga terlilit utang mencapai Rp900 juta.
Menurut Aswin, utang ratusan juta Rupiah tersebut sebagian besar digunakan Bripda Haris untuk bermain judi online.
"Sebagian besar untuk judi online," kata Aswin, Minggu akhir pekan lalu.