Kasus Anggota Densus Maling Mobil, Bripda Haris Ngaku Anggota Polri Sebelum Bunuh Sopir Taksol Sony

Kamis, 16 Februari 2023 | 16:38 WIB
Kasus Anggota Densus Maling Mobil, Bripda Haris Ngaku Anggota Polri Sebelum Bunuh Sopir Taksol Sony
Kasus Anggota Densus Maling Mobil, Bripda Haris Ngaku Anggota Polri Sebelum Bunuh Sopir Taksol Sony. [Suara.com/M. Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Densus 88 Bripda Haris Sitanggang sempat mengungkap identitas dirinya sebagai anggota Polri sebelum membunuh sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Fakta ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Kamis (16/2/2023) siang.

Dalam rekonstruksi Bripda Haris yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri itu memperagai bagaimana dirinya menodongkan pisau ke arah Sony di dalam mobil.

"Adegan 25 A korban membalikkan badannya mengarah ke tersangka. Adegan 25 B kemudian tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan saya anggota," tutur penyidik.

Selanjutnya, korban yang diperankan oleh pemeran pengganti kemudian memperagai adegan ketika Sony mempertanyakan maksud Bripda Haris menodongkan pisau.

Baca Juga: Bertemu Bripda Haris Anggota Densus 88 Pembunuh Suaminya, Rusni Istri Sopir Taksi Online Histeris Hampir Pingsan

Anggota Densus Bripda HS alias Haris Sitanggang (baju tahanan) saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan sopir taksi online di Depok. (Suara.com/M Yasir)
Anggota Densus Bripda HS alias Haris Sitanggang (baju tahanan) saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan sopir taksi online di Depok. (Suara.com/M Yasir)

"Adegan 26 korban menanyakan 'maksudmu apa anjing nodong-nodong' sembari meraih wajah tersangka dan mengusap tangan," ungkap penyidik.

Bripda Haris tanpa basa-basi lagi langsung menusuk kepala Sony dengan pisau. Adegan tersebut diperagakan langsung oleh Bripda Haris

"Adegan 27 saat itu tersangka menusukan pisau yang tersangka bawa ke arah korban, namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu namun yang terakhir tersangka menusukan ke kepala," beber penyidik.

Bripda HS alias Haris Sitanggang anggota Densus 88 Antiteror Polri menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap supir taksi online yang digelar Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023). [Suara.com/M. Yasir]
Bripda HS alias Haris Sitanggang anggota Densus 88 Antiteror Polri menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap supir taksi online yang digelar Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023). [Suara.com/M. Yasir]

Dalam rekonstruksi terungkap pula kalau Bripda Haris sempat berupaya membawa kabur mobil milik korban. Namun upaya tersebut gagal.

"Adegan 28 B setelah tersangka keluar mobil, tersangka mencoba membuka pintu sopir namun ternyata pengemudi telah melakukan sentral lock. Adegan 28 C tersangka mencoba membuka pintu satu per satu namun tidak berhasil," jelas penyidik.

Baca Juga: Anggota Densus Bunuh Sopir Taksol di Depok, Perbuatan Sadis Bripda Haris Gegara Pakai Duit Kakaknya Buat Judi Online

Luka Sayat

Peristiwa pembunuhan ini diketahui terjadi pada Senin, 23 Januari 2023 di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Korban merupakan sopir taksi online bernama Sony.

Kapolres Metro Kota Depok Kombes Pol Ahmad Fuady ketika itu menyebut dari hasil penyelidikan ditemukan banyak luka sayatan pada tubuh korban.

"Secara sekilas luka nyata yang di TKP (tempat kejadian perkara) ada sayatan benda tajam di bagian tubuh. Karena banyak sekali sayatan benda-benda tajam," kata Fuady kepada wartawan, Senin (23/1/2023).

Belakangan terungkap pelaku pembunuh Sony merupakan Bripda HS alias Haris Sitanggang anggota Densus 88 Antiteror Polri. Bripda Haris ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi pada hari itu juga.

Motif Ekonomi

Dari hasil penyidikan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut motif Bripda Haris membunuh Sony diduga di latar belakangi masalah ekonomi. Masalah ekonomi tersebut diklaim muncul akibat prilaku pribadi Bripda Haris

"Sejauh ini masalah ekonomi secara pribadinya sehingga ini terjadi," kata Trunoyudo kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).

Sementara, juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menjelaskan bahwa Bripda Haris selama bertugas memang telah memiliki catatan hitam. Mulai dari melakukan penipuan terhadap sesama anggota, bermain judi online, hingga terlilit utang mencapai Rp900 juta.

Menurut Aswin utang ratusan juta tersebut sebagian besar dipergunakan Bripda Haris untuk bermain judi online.

"Sebagian besar untuk judi online," kata Aswin kepada wartawan, Minggu (12/2/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI