Vonis Selesai: Bharada E Masih Jadi Polisi, Sambo Tinggal Menunggu Dieksekusi Mati

Rabu, 15 Februari 2023 | 14:21 WIB
Vonis Selesai: Bharada E Masih Jadi Polisi, Sambo Tinggal Menunggu Dieksekusi Mati
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E menggenggam kedua tangannya jelang sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (15/2/2023). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dan Ferdy Sambo menjadi eksekutor dalam rencana pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Meski sama-sama terbukti membunuh Brigadir J, keduanya menerima vonis yang berbeda.

Pada Senin (13/2/2023), sidang vonis Ferdy Sambo digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Awalnya, Sambo dituntut penjara seumur hidup.

Namun, vonis yang dijatuhi oleh majelis hakim lebih berat dari tuntutan yakni hukuman mati.

"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ferdy Sambo pidana mati," kata hakim ketua Wahyu Iman Santoso saat membacakan amar putusan di PN Jaksel.

Baca Juga: Vonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara untuk Bharada Richard Eliezer, Ayahanda Brigadir Yosua Hutabarat Ajak Semua Mengawal Banding Sampai Tuntas

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo hadir untuk mengikuti sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo hadir untuk mengikuti sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana dan tanpa hak melakukan perbuatan membuat sistem elektronik tidak berfungsi sebagaimana mestinya secara bersama-sama.

Mantan Kadiv Propam Polri tersebut juga dinyatakan bersalah karena melakukan perusakan CCTV yang berakibat terganggunya sistem elektronik dan/atau mengakibatkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja.

Majelis hakim menyatakan Sambo melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Ia juga dinyatakan bersalah melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara itu, Bharada E menjalani sidang vonis pada Rabu (15/2/2023). Sebelumnya, ia dituntut hukuman 12 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Richard Eliezer dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan," ucap Hakim Wahyu Iman Santoso.

Baca Juga: Apresiasi Aksi Elegan Ronny Talapessy Bela Bharada E: Binasakan Sambo Pakai Kejujuran

Momen Bharada E dipeluk pengacara setelah dituntut 12 tahun penjara terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Yosua. (Suara.com/Rakha)
Momen Bharada E dipeluk pengacara setelah dituntut 12 tahun penjara terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Yosua. (Suara.com/Rakha)

Bharada E sudah ditahan di rutan Bareskrim Polri sejak pertengahan tahun 2022. Itu artinya, Bharada E tinggal menyelesaikan sisa dari vonis 1 tahun 6 penjara.

Bharada E juga berpotensi kembali bertugas menjadi anggota Brimob Polri. Padahal sebelumnya, Ferdy Sambo sempat meminta agar Bharada E dipecat dari Polri.

"Bharada E harusnya dipecat," kata Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Itu diharapkan Sambo karena dirinya menilai kalau Bharada E menjadi eksekutor dari pembunuhan Brigadir J. Nasib Bharada E berbeda dengan Sambo yang sudah dinyatakan dipecat dari Polri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI