"Saya baru dapat laporan, kami belum dapat laporan dari korbannya. Kenapa nggak lapor ke kita? itu masalahnya," tuturnya pada awak media.
Partai Ummat bantah kadernya lakukan pelecehan seksual
Salah satu pihak yang jadi ‘tertuduh’ sebagai pelaku dugaan pelecehan seksual tersebut adalah kader Partai Ummat.
Dugaan itu muncul karena saat dugaan pelecehan seksual itu terjadi, di lokasi memang ada banyak kader Partai Ummat yang berbaur dengan jurnalis yang meliput.
Namun hal itu dibantah keras oleh Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. Ia malah menuduh adanya penyusup yang masuk ke Rakernas dan diduga melakukan pelecehan seksual.
Terlebih, menurut Mustofa, di lokasi rakernas banyak masyarakat yang menjual atribut Partai Ummat yang bisa dibeli oleh siapapun.
"Ah nggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu," kata Mustofa saat dikonfirmasi langsung oleh korban di lokasi.
Partai Ummat mengaku kecolongan
Ternyata tak hanya dugaan pelecehan seksual saja yang terjadi di lokasi Rakernas ke-1 Partai Ummat. Mustofa mengaku, pihaknya juga menerima sejumlah laporan mengenai peristiwa kehilangan barang di lokasi rakernas.
Baca Juga: Undang Anies Pada Rakernas Partai Ummat, Amien Rais Bantah Isu Dirinya 'Dipinang' Jadi Cawapres 2024
Hilangnya barang-barang tersebut diduga karena adanya aksi pencurian ataupun pencopetan di lokasi rakernas.