Sebby Sambom Ungkap Kondisi Terbaru Pilot Asing Susi Air yang Disandera TPNPB-OPM

Selasa, 14 Februari 2023 | 17:54 WIB
Sebby Sambom Ungkap Kondisi Terbaru Pilot Asing Susi Air yang Disandera TPNPB-OPM
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan kondisi terbaru pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera. (Tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyampaikan kondisi terbaru dari pilot pesawat Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens. Sebby menyebut kalau Philips dalam kondisi sehat.

Sebby menceritakan kalau Philip tinggal di markas TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogoya.

"Mereka sudah mengirim foto dan video dia bersama pasukan TPNPB-OPM di markas Kodap III Ndugama-Derakma dalam keadaan baik-baik dan sehat," kata Sebby dalam sebuah video yang diterima Suara.com, Selasa (14/2/2023).

Menurutnya, TPNPB-OPM bertanggung jawab atas kondisi Philips. Mereka menjadikan anak buah Susi Pudjiastuti tersebut sebagai sahabat yang disandera untuk negosiasi politik.

Baca Juga: Viral WNA Diduga Pilot Susi Air Kibarkan Bendera Bintang Kejora, TNI: Tak Benar! Itu Provokasi

Fakta-fakta pesawat Susi Air diduga dibakar di Nduga, Papua. (Ist)
Fakta-fakta pesawat Susi Air diduga dibakar di Nduga, Papua. (Ist)

Mereka menyandera pilot bule itu untuk dinegosiasikan dengan Papua merdeka.

"Dia akan tinggal di markas sebagai sahabat dan teman maka dia sebagai sandera sebagai tawaran politik untuk Papua merdeka," tuturnya.

TPNPB-OPM tidak mau kalau Jakarta mempolitisir penyanderaan Philips. Ketimbang berbicara dengan pemerintah Indonesia, Sebby menyebut pihaknya akan berbicara dengan pemerintahan Selandia Baru.

"Karena selama ini pemerintah Selandia Baru, Australia, Uni Eropa, Amerika Serikat mereka mendukung Indonesia persenjataan dan melatih tentara, polisi untuk bunuh orang asli Papua selama 60 tahun," jelasnya.

"Oleh karena itu, negara-negara ini harus bertanggung jawab atas pembunuhan genoside di Papua selama 60 tahun oleh Indonesia."

Baca Juga: Pilot Bule Susi Air Belum Ditemukan, TNI AD Kirim Pasukan Tambahan Selamatkan Penyanderaan TPNPB-OPM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI