Suara.com - Ayah kandung Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat mensyukuri vonis 15 tahun penjara yang dijatuhi majelis hakim terhadap terdakwa Kuat Maruf. Samuel juga sepakat dengan pertimbangan majelis hakim yang menyebut Kuat kerap berbelit-belit dalam memberikan keterangannya di persidangan.
Selain berbelit-belit, kata Samuel, Kuat dalam persidangan juga kerap berpura-pura bodoh.
"Padahal dia itu bukan bodoh. Mana mungkin seorang jenderal bintang dua memakai orang bodoh. Dia ini (Kuat Maruf) berpura-pura untuk mengelabui majelis hakim," kata Samuel seusai sidang vonis Kuat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023).
Senada dengan Samuel, Rosti Simanjuntak, Ibu kandung Yosua juga bersyukur Kuat dijatuhi hukuman 15 tahun penjara oleh majelis hakim. Sejak awal Rosti percaya majelis hakim akan menjatuhi vonis dengan seadil-adilnya.
Baca Juga: Kuat Mar'uf Acungkan Salam Metal Ke Jaksa Usai Divonis 15 Tahun Penjara
"Kami sangat sangat bersyukur dan kami berterima kasih kepada hakim penuntut umum dan semua rakyat Indonesia yang menyuarakan untuk tegaknya keadilan. Kami dari awal percaya bahwa hakim adalah utusan Tuhan di muka bumi ini untuk dapat memberikan keadilan dan hukuman seadil-adilnya untuk terdakwa Kuat Maruf," ujarnya.
Hal Memberatkan
Sebelumnya, anggota majelis hakim Morgan Simanjuntak membeberkan hal-hal yang memberatkan terdakwa Kuat Maruf hingga divonis 15 tahun penjara. Salah satunya karena Kuat dinilai tidak sopan.
Selain dianggap tidak sopan, hal memberatkan lainnya karena Kuat juga dinilai berbelit-belit hingga tidak mengakui kesalahannya.
"Terdakwa berbelit-belit dan tidak berterus terang dalam memberikan keterangan di persidangan sehingga sangat menyulitkan jalannya persidangan. Terdakwa tidak mengaku bersalah dan justru memosisikan diri sebagai orang yang tidak tahu-menahu dalam perkara ini, terdakwa tidak memperlihatkan rasa penyesalan dalam persidangan," kata hakim Morgan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/2).
Sedangkan hal yang meringankan, menurut hakim Morgan Kuat masih memiliki tanggungan keluarga.
Baca Juga: Hakim Sebut Kuat Maruf Tidak Sopan, Pengacara: Aneh, Itu Mengada-ada
"Terdakwa masih mempunyai tanggungan keluarga," tuturnya.
Atas perimbangan di atas, ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso menjatuhkan hukuman pidana 15 tahun penjara terhadap Kuat. Vonis tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang sebelumnya menuntut delapan tahun penjara.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Kuat Maruf dengan pidana penjara selama 15 tahun," ucap hakim Wahyu.
Lovesign Saranghaeyo
Kuat sempat memberikan lovesign saranghaeyo kepada pengunjung jelang sidang vonis kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/2).
Pantauan Suara.com, Kuat yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam tersebut tiba di ruang sidang sekira pukul 10.27 WIB. Sebelum duduk di kursi terdakwa Kuat nampak menyapa pengunjung sidang dengan lovesign saranghaeyo.
Di antara puluhan pengunjung sidang yang hadir diketahui terdapat orang tua Yosua, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak. Samuel dan Rosti nampak duduk di barisan kursi depan pengunjung sidang sambil memeluk bingkai foto almarhum Yosua.
Sebelum persidangan dimulai, Samuel sempat menyampaikan harapannya majelis hakim dapat menjatuhi vonis maksimal kepada terdakwa Kuat dan Ricky Rizal.
"Kita berharap sama (seperti Ferdy Sambo dan Putri) mereka (Kuat dan Ricky) diterapkan juga Pasal 340 kesemua terdakwa jadi kita berharap Pasal 340 diterapkan," kata Samuel.
Sidang vonis diketahui dipimpin oleh hakim Wahyu Iman Santoso selaku ketua majelis dan hakim Morgan Simanjuntak serta hakim Alimin Ribut Sujono selaku anggota majelis.