Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyampaikan proyek, jika Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter kembali molor. Hal ini dikarenakan perombakan direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang dilakukan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Dalam proyek ini, Jakpro selaku BUMD yang diberi penugasan pembangunan ITF Sunter telah melakukan penjajakan dengan calon investor. Namun, belum ada pemberi dana baru setelah PT Fortum Power Heat and Oy menarik diri.
Menurut Asep, perombakan direksi pada November 2022 lalu itu mengakibatkan proses penjajakan investor berhenti.
Untuk diketahui, Heru mencopot Widi Amanasto sebagai Direktur Utama PT Jakpro dan menggantinya dengan Iwan Takwin. Sejumlah jajaran direksi lain juga dirombak. Karena perombakan ini, Asep menyebut direksi baru Jakpro perlu melakukan peninjauan ulang atas penjajakan investor untuk ITF Sunter.
Baca Juga: Dikejar Target RUPTL, ITF Sunter Ditarget Mulai Dibangun November 2023
"Sampai saat ini belum dapat mitra. Jadi, direksi baru itu sedang melhat lagi proses (penjajakan) kemarin, itu sudah benar atau tidak. Kalau direksi yang baru ini sudah selesai melakukan uji komplain, mudah-mudahan prosesnya bisa dilanjutkan lagi," ujar Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/2/2023).
Demi mempercepat prosesnya, Asep menyebut pihak Pemprov DKI sudah bersurat kepada Jakpro beberapa pekan lalu. Melalui surat itu Jakpro diminta mempercepat pengujian ulang penjajakan calon investor ITF Sunter.
Lebih lanjut, ketika mitra sudah terpilih nantinya akan ada penetapan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). Ia meyakini ada klausul baru atau berupa penyesuaian setelah investor sebelumnya menarik diri.
Ia pun berharap ITF Sunter bisa segera mulai dibangun pada November 2023 sesuai target yang dibuat Jakpro terakhir kali.
"Makanya, semakin cepat Jakpro memutuskan mitranya, kita bisa mulai diskusi untuk PKS ini. Apakah kemudian mitra itu masih sependapat dengan PKS yang dulu ada," jelasnya.
Baca Juga: Sudah Disentil Jokowi, Proyek ITF Sunter Jakarta Utara Masih Mandek
"Itu yang nanti mungkin setelah mitra terpilih, nanti mau tidak mau kita mulai untuk membahas masalah PKS lagi," tambahnya memungkasi.
Diketahui, gagasan ITF Sunter sudah ada sejak tahun 2009 di era eks Gubernur DKI Fauzi Bowo. Namun, sampai era Kepala Daerah selanjutnya proyek ini tak kunjung rampung.
Anies sendiri sempat melakukan groundbreaking ITF Sunter pada tahun 2018. Meski demikian, pembangunannya tak kunjung dilakukan. Proyek ini semakin buntu karena perusahaan pembangkit listrik asal Finlandia, Fortum Power Heat and Oy sebagai investor menarik diri.
Hingga akhirnya, dalam APBD 2023, Pemprov DKI memberikan suntikan modal kepada PT Jakarta Propertindo sebesar Rp517 miliar untuk mengawali pembangunan ITF Sunter. Pihak Jakpro juga sampai saat ini masih belum membuat kesepakatan dengan investor manapun.