Polisi Gunakan Tactical Wall Game di Sidang Vonis Ferdy Sambo, Apa Itu?

Senin, 13 Februari 2023 | 10:34 WIB
Polisi Gunakan Tactical Wall Game di Sidang Vonis Ferdy Sambo, Apa Itu?
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo saat hadir untuk mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persidangan lanjutan kasus penembakan Brigadir J kini sudah hampir memasuki tahap akhir. Hari ini, Senin (13/02/2023), Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akan menggelar sidang vonis untuk tersangka Ferdy Samb. Dalam sidang ini Sambo akan dijatuhkan vonis hukuman atas tindakannya sebagai otak dalam kasus penembakan Brigadir J.

Tak hanya itu, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ady Ary Syam Indradi juga diamanahkan untuk memimpin pengamanan dalam sidang vonis Sambo ini dengan menggunakan metode tactical wall game. Metode ini pun sudah cukup lekat di dunia kepolisian. Lalu, apa sebenarnya tactical wall game ini? Simak inilah selengkapnya.

Tactical Wall Game sendiri seringkali digunakan oleh pihak Polri dalam melakukan pengamanan dalam acara atau agenda tertentu, terutama agenda yang melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat awam. Tactical Wall Game ini sendiri berfungsi sebagai pedoman bagi setiap anggota kepolisian atau pihak terkait lainnya dalam menjalankan tugasnya.

Secara umum, tactical wall game ini memberikan gambaran kepada setiap anggota dan pihak yang terlibat dalam mengendalikan beberapa kemungkinan yang terjadi, seperti bentrok, serangan massal, ataupun teror yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Tactical Wall Game ini sebelumnya juga pernah dilakukan untuk pengamanan sidang vonis yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus penistaan agama yang dijatuhkan kepadanya.

Tak hanya itu, tactical wall game ini juga digunakan untuk pengamanan di titik-titik tertentu, terutama di pusat keramaian seperti pasar, fasilitas publik, dan tempat lainnya yang berpotensi menimbulkan demonstrasi atau teror dari orang yang tidak dikenal.

Para petugas kepolisian yang diturunkan dalam metode ini nantinya akan berkoordinasi satu sama lain, memberikan informasi informasi penting selama proses pengamanan, hingga pengamanan dinyatakan selesai.

Kasus penembakan Brigadir J yang menimbulkan banyak protes dari masyarakat membuat pihak Polri akhirnya memutuskan untuk menggunakan metode ini demi kenyamanan dan keamanan selama proses persidangan vonis.

Tactical Wall Game ini juga tidak hanya digunakan dalam pengamanan sidang atau kasus, namun juga sering digunakan dalam pengamanan seperti arus mudik lebaran, perayaan nataru (Natal dan Tahun Baru), hingga perayaan lainnya agar memastikan kondisi masyarakat tetap kondusif.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI