Baru-baru ini, ramai menjadi perbincangan seorang pelajar kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Jaya Palembang berinisial DM yang diduga membunuh temannya di dalam kelas karena tak terima jadi korban bullying.
Pelajar tersebut menusuk temannya diduga lantaran sering diejek bau badan. Ia sempat melarikan diri setelah tahu temannya tak sadarkan diri usai tragedi penusukan tersebut. Namun, pelajar SMK tersebut akhirnya diringkus beberapa jam setelah kejadian.
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh korban bullying ini memang bukanlah kali pertama terjadi di Indonesia. Sebelumnya, terdapat kasus pembunuhan dengan motif yang serupa.
Lantas, apa sajakah kasus pembunuhan yang dilakukan korban bullying? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: CEK FAKTA: Heboh Febri Diansyah cs Kuasa Hukum Ferdy Sambo Ikut Divonis Hukuman Mati, Benarkah?
Kasus JE, Jakarta Selatan
Pada tahun 2019, ramai menjadi perbincangan seorang pria berinisial JE yang membunuh seorang wanita bernama Rieke Andrianti (RA).
Melansir dari berbagai sumber, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyebut bahwa kasus ini berhasil terungkap setelah Polres Metro Jakarta Timur dengan bantuan pihak Polda Metro Jaya menerima laporan pembunuhan tersebut.
Berdasarkan keterangan dari psikolog anak, Endang Widyorini, peristiwa yang dialami oleh JE bisa dikategorikan sebagai perundungan atau bullying. Endang menilai bahwa JE merasa sangat sakit hati dan akhirnya memilih cara untuk membalas dendam.
Meskipun tidak mengalami luka fisik, Endang menyebut bahwa JE juga mengalami kekerasan yang berdampak pada psikologisnya.
Baca Juga: 5 Fakta Pembunuhan Wanita di Pandeglang, Dihantam Kloset Oleh Mantan Pacar Karena Cemburu
Sebelumnya, disebutkan bahwa setiap bertemu dengan Rieke (43), JE kerap kali diejek dengan kata hitam dan jelek. Perkataan tersebut dilontarkan oleh Rieke sejak tahun 2017.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa rencana pembunuhan tersebut tersirat pada saat JE tengah menikmati minuman bersama sembilan teman lainnya di belakang Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta Timur pada hari Kamis (7/11/2019) lalu sekitar pukul 18.00 WIB.
Pada hari Jumat (8/11/2019), JE pulang dan menuju dapur rumahnya, ia mengambil pisau yang akan digunakan untuk membunuh Rieke. JE kemudian nak ke lantai lima rusun tersebut dan menuju jendela bagian belakang rumah Rieke.
JE pun kemudian masuk ke kamar Rieke yang pada saat itu tampak tertidur. Saat itu juga JE mengeluarkan pisau yang ada di dalam jaketnya.
Total ada sebanyak enam tusukan yang membekas pada leher, perut, hingga dada Rieke
Kasus Pembunuhan oleh Korban Bullying di Thailand
Dunia pendidikan Thailand sempat dihebohkan dengan adanya kasus pembunuhan seorang siswa sekolah di kawasan Nonthaburi yang dilakukan oleh temannya sendiri.
Kejadian tersebut diketahui terjadi pada hari Rabu (18/12/2019), hal tersebut berhasil terungkap setelah petugas keamanan sekolah mendengar suara tembakan dan melihat salah seorang siswa tergeletak di lantai dalam kondisi bersimbah darah.
Meskipun sempat diberikan pertolongan dengan melakukan metode CPR, korban kemudian dinyatakan meninggal 30 menit lalu setelah mengalami luka tembak pada bagian kepala.
Sementar itu, diketahui pelaku sempat melarikan diri. Namun, pelaku tetap berhasil diamankan oleh petugas keamanan sekolah dengan barang bukti sebuah pistol berisikan 5 butir peluru di dalamnya.
Setelah diselidiki, ia ternyata nekat membunuh temannya tersebut karena merasa muak selalu menjadi korban bullying. Pelaku yang masih berusia 12 tahun ini mengaku kerap kali dihina sebagai ladyboy dan pecinta sesama jenis oleh teman yang ia bunuh tersebut.
Kasus Pembunuhan Pelajar SMK Bina Jaya
Terbaru, seorang pelajar kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Jaya Palembang berinisial DM ditangkap polisi setelah membunuh temannya sendiri yang diketahui bernama Eka di dalam kelas.
Tersangka DM menikam dada bagian kiri hingga korban meninggal dunia pada saat dilarikan ke Rumah Sakit Bari Palembang.
Melansir dari berbagai sumber, Kapolsek Kertapati, AKP Alfredo Hidayat menjelaskan bahwa motif pembunuhan yang dilakukan oleh DM diawali karena rasa sakit hati sering dipalak oleh korban.
Tidak hanya itu, korban juga kerap kali mendapatkan bully di sekolah. Karena merasa jengkel dengan perbuatan korban, tersangka pun datang ke sekolah membawa senjata tajam dari rumah dan menusuk korban.
Korban diketahui sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong karena luka yang cukup parah. Setelah menikam korban, tersangka DM berusaha untuk melarikan diri. Ia pun hendak ke arah Sumbawa, Kabupaten Banyuasin menuju Kota Lubuk Linggau.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa