Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, menduga adanya mark up (pembengkakan biaya) gelang haji yang kini dibanderol dengan harga Rp35 ribu. Sebab menurutnya, salah satu komponen haji itu bisa diperoleh hanya dengan biaya sebesar Rp5 ribu saja.
Dugaan adanya mark up itu pun langsung diklarifikasi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Di sisi lain, apa sebetulnya fungsi gelang haji bagi para jemaah? Dua hal ini sekaligus soal keunikan gelang bisa diketahui secara lengkap melalui poin-poin berikut.
Fungsi Gelang Haji
Gelang haji di Indonesia sudah ada sejak 1995 lalu dan pembuatannya tentu bukan tanpa alasan. Gelang ini berfungsi untuk mempermudah sejumlah pihak dalam mengenali jemaah. Tepatnya saat mereka berada di situasi darurat, seperti tersesat atau terpisah dari rombongan.
Baca Juga: Legislator Dedi Mulyadi Temui Dua Warga Garut Korban Hoaks Penculikan Anak di Muratara
Juru Bicara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin sempat mengungkapkan bahwa pada gelang haji tahun 2022 terdapat beberapa informasi penting mengenai jemaah. Adapun hal ini terbagi menjadi enam kolom.
Kolom pertama merupakan asal jemaah dan tahun keberangkatannya. Contoh, "JKS 1444" yang berarti jemaah itu datang dari Jakarta hingga Bekasi dan berangkat pada tahun 1444 H. Kolom selanjutnya adalah soal nomor kloter, misal, "kloter 8".
Beralih ke kolom ketiga, ada keterangan nomor paspor jemaah dan yang keempat memuat tulisan "al hajjul Indonesiyyi" yang berarti jemaah haji Indonesia. Lalu, kolom kelima diisi nama jemaah atau petugas sesuai data di paspor.
Sementara untuk kolom keenam, menampilkan bendera merah putih yang dijadikan penanda bahwa jemaah atau petugas itu berasal dari Indonesia. Dengan begitu, identifikasi akan lebih mudah dilakukan, terlebih saat sudah berada di Tanah Suci.
Keunikan Gelang Haji
Baca Juga: DPR Bongkar Dugaan Mark Up Gelang Haji, Harga Asli Rp 5 Ribu Jadi Rp 35 Ribu
Gelang haji yang dipakai para jemaah Indonesia memiliki keunikan sehingga mudah dikenali saat berada di tengah kerumunan, yakni pembuatannya yang menggunakan bahan logam. Diatasnya pun terukir keterangan nomor paspor dan nama jemaah yang membuatnya semakin unik.
Pembuatan gelang dengan bahan logam ini bertujuan agar bisa tahan meski terkena air, panas, atau cahaya. Pemerintah Arab Saudi pun akan dengan mudah mengenali jemaah Indonesia saat melihat nomor paspor yang dimuat dalam gelang tersebut.
Pasalnya, data itu dapat langsung diperiksa pada sistem mereka yang kemudian akan muncul nama jemaah yang dicari. Gelang tersebut pun telah dimodifikasi dengan sistem kunci. Tujuannya agar tidak lepas dari tangan jemaah dalam situasi darurat.
Klarifkasi Kemenag Soal Harga Gelang Haji
Menanggapi pernyataan Abdul Wachid soal dugaan mark up harga gelang haji, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan klarifikasi. Ia menuturkan bahwa biaya tersebut sudah termasuk pencetakan informasi, seperti nama jemaah, nomor paspor, dan lain sebagainya.
"Tidak mungkin gelang dari home industri, harganya lima ribu rupiah sudah include pencetakan nomor pasport dan informasi lain yang ada di gelang itu," kata Yaqut kepada wartawan, dikutip Minggu (12/2/2023).
Yaqut kemudian menjelaskan lebih lanjut gelang yang dipakai jemaah memang ada biaya tambahan. Yakni, mencetak sejumlah informasi dari para jemaah, sehingga harga Rp5 ribu yang sempat disinggung itu hanya untuk membuat gelangnya saja.
Tak hanya produksi dan pencetakan, biaya sebesar Rp35 ribu itu pun digunakan untuk mendistribusikan gelang kepada jemaah. Di sisi lain, Yaqut meminta anggota DPR tidak memberikan informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan masyarakat.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti