Gempa bumi mengguncang wilayah Jayapura, Papua pada hari Kamis 9 Februari 2023. Gempa tersebut dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi tidak hanya sekali.
Pada hari Jumat (10/2/2023), gempa kembali getarkan wilayah Jayapura sebanyak tujuh kali.
Kepala BMKG, Dwikorita menyebut bahwa gempa bumi yang getarkan Jayapura pada hari Kamis lalu berjenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Adapun dampak yang ditimbulkan tidak sedikit bangunan yang mengalami kerusakan. Bahkan dilaporkan telah menyebabkan sebanyak empat orang meninggal dunia. Meski demikian, gempa tersebut diketahui tidak berpotensi tsunami.
Menyikapi kondisi tersebut, status tanggap darurat telah ditetapkan. Selain telah memakan korban jiwa, disebutkan bahwa hingga kini ribuan orang telah mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan bahwa jumlah pengungsi korban gempa Jayapura hingga hari ini menjadi 2,136 jiwa dan lokasinya tersebar di 15 titik.
Lantas, apa itu gempa kerak dangkal yang sempat mengguncang Jayapura tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Seperti diketahui, gempa Jayapura berkekuatan M 5,4 menyebabkan banyak kerusakan bangunan. BMKG mengungkapkan gempa bumi ini merupakan gempa tektonik dangkal.
Diketahui, wilayah Jayapura mempunyai karakteristik gempa kerak dangkal. Memiliki kekuatan M 5,4 dengan parameter update M 5,2, gempa bumi ini berpusat di kedalaman 10 Km.
Sejak bulan Januari 2023, wilayah Jayapura telah diguncang oleh sebanyak 1.072 gempa susulan.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi menyebut wilayah Jayapura mempunyai aktivitas gempa yang sangat tinggi. Karakteristik tersebutlah yang menyebabkan banyak gempa susulan yang terjadi.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Dayono, menjelaskan bahwa wilayah Jayapura Papua merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks.
Sedangkan, gempa Jayapura yang baru saja terjadi juga merupakan gempa kerak dangkal, tetapi dengan mekanisme sesar geser (strike-slip).
Gempa yang diketahui merupakan gempa kerak dangkal di Jayapura diketahui mempunyai aktivitas gempa yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa batuan di kawasan ini sangatlah rapuh, sehingga mampu mengakumulasi energi sehingga mudah terjadi gempa.
Lebih lanjut, Daryono menerangkan bahwa gempa yang melanda Jayapura baru-baru ini diduga merupakan tipe gempa tectonic earthquake swarm.
Melihat gempa yang terjadi di Jayapura dengan mekanisme sumber gempa di zona normal fault dan strike-slip fault, Daryono juga menyebut kemungkinan terjadi fenomena off fault seismisity.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa