Suara.com - Sekitar sebulan lagi, kita akan memasuki bulan Ramadhan 2023 atau 1444 Hijriah. Yuk simak 6 lafal doa niat puasa Ramadhan ini sebagai persiapan. Dari yang paling mudah sampai yang terpanjang, berikut daftarnya!
Merangkum NU Online, niat adalah hal yang paling penting dalam sebuah ibadah. Begitu juga dengan berpuasa. Ketika akan menjalani puasa Ramadhan, kita harus membaca niat puasa di malam hari.
Ada beberapa versi pelafalan niat puasa. Berikut enam di antaranya yang bisa kalian pilih. Apakah itu yang terpanjang atau yang termudah, pilihlah yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Doa Niat Puasa Ramadhan
Baca Juga: Bacaan Niat Mengganti Puasa Ramadhan dan Waktu Terbaik Melaksanakannya
1. "Nawaitu shauma Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
Lafal ini adalah yang paling pendek sehingga paling mudah dibaca.
2. "Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
Baca Juga: Berapa Hari Lagi Puasa 2023? Yuk Hitung Mundur Awal Ramadhan 1444 H
Doa niat puasa nomor 1 dan 2 ini diambil dari Kitab Asnal Mathalib.
3. "Nawaitu shaumal ghadi min haadzihis sanati ‘an fardhi Ramadhaana."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
Sama seperti niat puasa dua lainnya, niat puasa ini disarikan dari Kitab Asnal Mathalib.
4. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaana haadzihis sanati lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Kata “Ramadhana” di atas adalah mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhir berupa fathah.
Kata “sanati” diakhiri tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr karena lil mujawarah.
Pelafalan niat puasa ini diambil dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.
5. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaana haadzihis sanata lillaahi ta‘aalaa"
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Kata “Ramadhana” di sini menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca fathah.
Sedangkan “sanata” di niat puasa Ramadhan ini diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya. Lafal niat di atas sesuai dengan Kitab Asnal Mathalib.
6. "Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri Ramadhaani haadzihis sanati lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Kata “Ramadhani” yang tertulis dalam niat puasa ini dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang menjadi mudhaf, sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda jarr-nya.
Sementara itu, kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atas musyar ilaih kata "haadzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".
Lafal niat puasa Ramadhan di atas diambil dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam.
Demikian 6 lafal doa niat puasa Ramadhan yang bisa kalian pelajari masing-masing redaksionalnya. Mau memilih paling mudah sampai yang paling panjang, semuanya kembali pada hati masing-masing.
Kontributor : Rima Suliastini