Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengklaim jika situasi keamanan di Nduga, Papua Pegunungan, usai terjadinya pembakaran pesawat Susi Air.
"Tidak segenting apa yang kita dengar sebetulnya. Di situ suasananya komando kewilayahan di sana, Kodim maupun Koramil masih kondusif," ujar Dudung seusai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat pada Jumat (10/2/2023).
Namun begitu, dalam kesempatan yang sama, Dudung mengatakan TNI AD mengirim pasukan tambahan ke Distrik Paro, Nduga, buntut penyanderaan pilot Susi Air Kapten Philips Max Marthin oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).
"Pada hari ini saya akan ke (Bandara) Halim, saya ingin melihat pasukan akan diberangkatkan ke Papua," kata Dudung.
Misi Penyelamatan
Dudung menyebut pengiriman pasukan itu dalam rangka menyelamatkan sandera hingga mengejar para pelaku penyanderaan.
"Kira-kira begitulah, target itu harus tercapai," kata Dudung.
Dudung meminta para prajurit yang langsung turun ke Distrik Papua tetap mengedepankan pendekatan humanis.
25 Warga Dievakuasi
Tim gabungan dari TNI-Polri kembali melakukan evakuasi terhadap warga yang berada di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan. Kekinian, sebanyak 25 warga sudah dievakuasi oleh petugas.
“Total warga yang berhasil dievakuasi berjumlah 25 orang," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Langkah ini merupakan evakuasi tahap dua yang dilancarkan oleh tim gabungan TNI-Polri seusai upaya penyelamatan terhadap 15 pekerja Puskesmas Paro yang disandera TPNPB-OPM.
"Dengan keterangan, 12 orang (8 dewasa, 4 anak-anak) dengan menggunakan Bell Polisi sementara 13 orang (6 dewasa, 7 anak-anak) dengan menggunakan Bell milik TNI AD,” ungkap Ignatius.
Terpisah, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menjelaskan, tujuan untuk melakukan evakuasi adalah untuk melindungi dan menyelamatkan warga.
Hal itu merupakan buntut memanasnya situasi pasca pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan oleh kelompok TPNPB-OPM. Adapun 25 warga dievakuasi dari Distrik Paro ke Distrik Kenyam.
"Kita sudah melaksanakan operasi kemanusiaan yaitu menolong saudara kita yang melaksanakan eksodus dari Paro ke Kenyam," katanya.