Sebelumnya, surat yang diduga sebagai surat pengakuan utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno beredar di Twitter. Pihak yang mengunggah foto surat itu adalah akun @Miduki17 dengan menggunakan nama John Sitorus.
Surat Pernyataan Pengakuan Utang III, demikian tajuk surat tersebut, dibubuhi materai dan diteken menggunakan nama Anies Rasyid Baswedan.
Keaslian surat tersebut belum bisa dipastikan. Hingga saat ini masih harus dipastikan lagi otentitas surat yang diteken pada 9 Maret 2017 tersebut.
Surat itu berisi tujuh butir pernyataan. Isi garis besarnya, yakni pengakuan dari Anies bahwa sudah tiga kali meminjam uang ke Sandiaga Uno setotal Rp92 miliar.
Dalam pinjaman ketiga, demikian surat tersebut, Anies disebut meminjam Rp42 miliar. Sebelumnya, ia sudah dua kali meminjam uang ke Sandi, pertama dengan jumlah Rp20 miliar dan kedua Rp30 miliar.
Uang tersebut akan digunakan untuk membiayai kampanye Anies dan Sandiaga dalam Pilkada Jakarta 2017 putaran kedua.
Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa uang itu dipinjam Anies karena Aksa Mahmud/Erwin Aksa, yang disebut sebagai pihak penjamin pinjaman - belum menyediakan dana kampanye seperti yang dijanjikan.
Surat yang belum jelas kebenarannya itu selaras dengan pengakuan Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa dalam podcast politikus Akbar Faizal di Youtube pada pekan lalu.
Dalam tayangan Youtube itu, Erwin Aksa -yang juga keponakan Jusuf Kalla- mengatakan Anies memiliki utang Rp50 miliar ke Sandiaga Uno di Pilkada Jakarta 2017. Utang tersebut belum lunas hingga sekarang, klaim Erwin Aksa.
Baca Juga: Adu Kekayaan Anies Baswedan vs Sandiaga Uno yang Terseret Isu Utang Piutang
Anies Baswedan, melalui juru bicaranya Sudirman Said, mengakui adanya pinjaman itu. Tetapi Sudirman mengatakan pinjaman tersebut dianggap lunas karena pasangan Anies - Sandi memenangkan Pilkada Jakarta 2017.