Suara.com - Sebuah surat yang diduga sebagai surat pengakuan utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017 beredar di Twitter. Yang mengunggah foto surat itu yakni akun @Miduki17 yang menggunakan nama John Sitorus.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, seharusnya Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno harus menjelaskan mengenai surat tersebut.
"NasDem tidak punya kepentingan untuk urusan ini ya. Tapi ini menjadi aneh, saya pikir dengan tersebarnya surat itu semuanya menjadi jelas bahwa dalam perjanjian itu jelas tertulis, seharusnya Pak Sandi bisa menjelaskan itu supaya ini tidak menjadi isu liar," katanya saat dihubungi, Jumat (10/2/2023).
Namun, ia mengatakan, poin penting dalam surat tersebut kalau memang benar adanya, Anies meminjam uang bukan untuk kepentingannya pribadi. Melainkan hanya untuk pelunasan janji agar bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Sehingga, kemudian Anies merasa punya tanggung jawab untuk memenuhi komitmen atau janji dari pak Aksa tersebut. Kan ada poin terakhir kalau kalah dia kembalikan atau membantu mengembalikan, artinya kalau membantu membalikkan artinya ada bertanggung jawab," tuturnya.
"Tapi kalau menang, Sandi membebaskan Anies dari hutang tersebut. Ya kan begitu kan," sambungnya.
Lantaran itu, Ali menganggap, urusan utang piutang tersebut seharusnya sudah selesai dan tak perlu dipermasalahkan. Terlebih, ketika isu tersebut muncul kembali Sandiaga harusnya bisa mengklarifikasi.
"Seharusnya ketika isu itu muncul Sandi mengklarifikasi itu sebagai suatu gentleman agreement dia kan. Bukan membiarkan itu menjadi isu liar. Harusnya surat itu tidak perlu keluar umpamanya tidak perlu beredar," tuturnya.
"Menurut saya sih beredarnya surat itu adalah jawaban terhadap Erwin Aksa, terhadap Sandi kan dan pihak-pihak yang selama ini membiayai dalam tanda kutip pilkada DKI," sambungnya.
Baca Juga: Adu Kekayaan Anies Baswedan vs Sandiaga Uno yang Terseret Isu Utang Piutang
Surat Beredar