Suara.com - Pengamat Politik Rocky Gerung menyinggung adanya 'reshuffle' yang terjadi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Reshuffle yang dimaksud karena adanya pegawai termasuk Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto yang mundur dari jabatannya.
"Orang menunggu reshuffle di kabinet, tapi yang terjadi reshuffle di KPK. Firli mereshuffle semua yang kelihatanya memang ada upaya untuk meneruskan memeriksa Anies," ujar Rocky di akun Youtube Rocky Gerung Official, Jumat (10/1/2023).
"Kenapa reshuffle di KPK karena Anies elektabilitasnya naik terus, padahal Anies masih banyak problem soal hutang dan perselisihan dengan Prabowo," kata dia menambahkan.
Lebih lanjut, Rocky Gerung tidak ingin KPK masuk ke wilayah politik. Apalagi jika ada upaya untuk menarget dan mentersangkakan Anies Baswedan yang kekinian diketahui merupakan Bakal Capres dari Partai Nasdem.
Baca Juga: Ada Uang Rp1 Triliun Mengalir ke Parpol, Diduga Hasil Kejahatan Lingkungan
"Kita enggak ingin KPK itu masuk di wilayah politik," kata dia.
Setelah Fitroh mundur, kekinian diketahui Ketua KPK Firli Bahuri mengirim surat kepada Mabes Polri berisi rekomendasi agar menarik Deputi Penindakan KPK Karyoto dan Direktur Penyelidikan Endar Prihantoro.
Rocky bahkan menyinggung soal Slogan 'Berani Jujur Hebat'. Dia menilai slogan tersebut sudah tidak tepat di lembaga antirasuha yang dipimpin Firli Bahuri.
"Tagline di KPK mesti diganti bukan berani jujur hebat, berani jujur pecat. Akhirnya orang tahu apa yang terjadi di KPK itu segerombolan yang berupaya mengepung Anies," ucapnya.
Baca Juga: Jika Puan Jadi Pendamping, Ganjar Bakal Dilibas Anies