Perbedaan Gempa Turki dan Papua, Mana yang Lebih Berbahaya?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 10 Februari 2023 | 16:05 WIB
Perbedaan Gempa Turki dan Papua, Mana yang Lebih Berbahaya?
Ilustrasi: Perawat mengevakuasi pasien keluar dari gedung RSUD Dok 2 Jayapura setelah terjadinya gempa bumi di Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan empat warga meninggal dunia dan sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 5,4 SR tersebut. ANTARA FOTO/Gusti Tanati/app/nym.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai belahan dunia dilanda gempa bumi hebat. Sebelum gempa magnitudo 5,4 di Papua Kamis (9/2/2023), Turki juga dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,8 Senin (6/2/2023).

Ada perbedaan antara gempa Turki dan gempa Papua kendati keduanya sama-sama menelan korban jiwa. Terutama dari segi penyebabnya. 

BBC mengatakan, gempa Turki terjadi akibat tabrakan dua lempeng yakni Lempeng Arab dan Lempeng Anatolia. Turki dan Suriah berada di jalur pergerakan kedua lempeng tersebut.

Lempeng Arab bergerak ke utara dan menabrak Lempeng Anatolia. Gesekan tersebut menyebabkan dua kali gempa, pertama berkekuatan M 7,8 dan gempa susulannya M 7,5. 

Baca Juga: Anak-Anak Turki Bertahan dari Gempa, Momen Ajaib Viral di Media Sosial

Sementara itu, menurut BMKG, penyebab gempa Jayapura adalah aktivitas sesar aktif berarah timur laut – barat daya, dan mekanisme sesar oblik dengan komponen normal. Sesar aktif merupakan lapisan kulit bumi atau kerak bumi yang merekah atau patah dan mengalami pergeseran.

Suasana reruntuhan gempa di Kota Kahramanmara Turki. [Ist/Hammam Ishthifaulloh]
Suasana reruntuhan gempa di Kota Kahramanmara Turki. [Ist/Hammam Ishthifaulloh]

Aktivitas sesar aktif ini tak bisa dilepaskan dari kondisi geografis wilayah Jayapura. Lokasi pusat gempa bumi terletak di pesisir pantai Jayapura pada koordinat 140,74 BT dan 2,53 LS, berjarak sekitar 19 km timur laut kota Jayapura.

Kota Jayapura yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang, dan pada bagian selatan merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal.

Wilayah ini pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur Tersier (batuan sedimen, batugamping), dan endapan Kuarter berupa endapan pantai, endapan sungai dan endapan rawa. 

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Baca Juga: Terus Bertambah, Korban Gempa Bumi Turki-Suriah Melampaui 21.000 Jiwa!

Kondisi Jayapura Terkini

Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kota Jayapura mencatat sejauh ini setidaknya ada empat orang tewas terdampak gempa yang terjadi pada pukul 15.28 WIT tersebut. Sementara itu korban luka berjumlah tiga orang. 

BMKG juga melaporkan adanya gempa susulan yang terjadi pada Jumat (10/2/2023) pagi. Kali ini gempa tercatat dengan kekuatan magnitudo 2,8.

Melansir dari akun Twitter resmi BMKG, pusat gempa berada di darat 10 kilometer BaratDaya Kota Jayapura. Adapun gempa terjadi pada pukul 9.02 WIB. "Gempa Dirasakan Magnitudo: 2.8, Kedalaman: 10 km, 10 Feb 2023 09:02:07 WIB," demikian cuit Twitter @BMKG yang dikutip Suara.com, Jumat.

Sejak 2 Januari 2023 lalu, BMKG mencatat ada 1.065 kali gempa terjadi di Kota Jayapura. Kepala BMKG Wilayah V Yustus Rumakiek menuturkan sebanyak 125 gempa diantaranya dirasakan oleh masyarakat.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI