Pengangguran Anton Gobay Bisa Jual Beli Senjata Ilegal, Polri Masih Rahasiakan Identitas Penyokong Dananya

Kamis, 09 Februari 2023 | 20:24 WIB
Pengangguran Anton Gobay Bisa Jual Beli Senjata Ilegal, Polri Masih Rahasiakan Identitas Penyokong Dananya
Anton Gobay penyuplai senpi untuk dukung gerakan separatis di Papua ternyata pengangguran. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri menyebut Anton Gobay tersangka kasus jual beli senjata api ilegal yang ditangkap kepolisian di Filipina merupakan seorang pengangguran. Dia telah tiga kali berupaya menyelundupkan senjata api ilegal ke Indonesia.

Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti mengatakan ini berdasar hasil penyidikan yang dilakukan bersama kepolisian dan intelijen Filipina.

"Yang bersangkutan ini adalah pengangguran. Jadi setelah sekolah pilot, belum bekerja tapi mempunyai uang yang cukup lumayan untuk orang yang tidak bekerja untuk membeli senjata dengan angka yang fantastis," kata Krishna kepada wartawan, Kamis (9/2/2023).

Dari hasil penyidikan, kata Krishna, Anton Gobay telah tiga kali berupaya menyelundupkan senjata api ilegal. Namun ketiganya gagal.

Baca Juga: Geledah Kantor Dinas PUPR dan Rumah Pejabat Papua, KPK Ambil Rekaman CCTV Berkaitan Korupsi Lukas Enembe

"Dia tiga kali upaya ya semuanya gagal," katanya.

Terkait penyokong dana terhadap Anton Gobay, Krishna enggan mengungkapnya. Sebab hal ini diklaim sebagai bagian dari informasi intelijen.

"Terkait dengan dananya dari mana itu sebagai bahan informasi intelijen yang kalau informasi intelijen dikecualikan tidak bisa diungkap di publik," ujarnya.

Ditangani Kepolisian Filipina

Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa proses hukum terkait kasus jual beli senjata api ilegal yang melibatkan warga negara Indonesia (WNI) bernama Anton Gobay ini dilakukan oleh kepolisian di Filipina.

Baca Juga: WOW! Bukan Keluarga Doang, Tukang Cukur Eks Gubernur Papua Lukas Kena Periksa KPK

Dedi mengklaim pihaknya telah menemui Anton Gobay dan memastikan kondisinya dalam keadaan sehat.

"Polri memastikan bahwa AG (Anton Gobay) selama dalam penahanan yang dilakukan oleh Police Regional Office 12 di General Santos dalam keadaan sehat dan hak sebagai tersangka telah dipenuhi oleh pihak Kepolisian Filipina," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Berdasar hasil pemeriksaan, kata Dedi, Anton Gobay mengaku berencana menjual senjata api ilegal tersebut kepada pihak mana saja yang berani menawarkan harga tertinggi.

"AG dalam membawa senjata api memilih memanfaatkan jalur melalui Davao City menuju ke Gensan yang akan digunakan sebagai jalur penyelundupan senpi dari Filipina menuju Papua sebelum tertangkap," imbuh Dedi.

Foto Bareng Lukas Enembe

Anton Gobay ditangkap bersama dua warga Filipina oleh kepolisian Filipina pada Sabtu (7/1/2023). Ketiganya ditangkap atas dugaan transaksi jual beli senjata api.

Gubernur Papua Lukas Enembe foto bareng dengan Anton Gobay. (ist)
Gubernur Papua Lukas Enembe foto bareng dengan Anton Gobay. (ist)

Dedi ketika itu menyebut Anton Gobay alias AG membeli 12 pucuk senjata api di Filipina untuk mendukung kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Rinciannya; 10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber 5.56 senilai 50 ribu Peso tanpa amunisi dan dua pucuk senpi laras pendek merek Ingram 9mm senilai 45 ribu Peso tanpa amunisi.

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Dedi kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).

Berdasar informasi, Anton Gobay memiliki latar belakang profesi sebagai pilot. Sempat beredar foto Anton Gobay bersama beberapa pilot dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Krishna saat itu mengklaim masih mendalami hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe.

"Hubungannya sedang didalami," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI