Suara.com - Korban tewas dalam bencana alam gempa di Turki terusbertambah dan kini jumlahnya telah mencapai 12.049 orang. Sementara korban tewas di Suriah tercatat 2.992 orang.
Gempa tersebut berkekuatan magnitude 7,8 pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat dan disebabkan aktivitas tektonik sesar Anatolia.
Di antara korban tewas gempa Turki, terdapat warga negara Indonesia (WNI). Seperti apa fakta-gakta WNI yang menjadi korban gempa Turki? Berikut ulasannya.
5 WNI di Turki dikabarkan hilang usai gempa
Baca Juga: Gempa Bumi di Turki: Ada Apa di Balik Kejadian Tersebut?
Sehari setelah gempa mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) Kedutaan besar RI untuk Turki menyatakan 5 warga negara Indonesia dinyatakan hilang kontak.
Duta Besar RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal menyatakan, lima WNI yang hilang kontak terdiri dari seorang ibu dan dua anaknya di Antakya.
Selain itu ada juga dua WNI di Dyarbakir yang juga belum bisa dihubungi. Mereka keduanya bekerja sebagai spa therapist.
10 WNI terluka akibat gempa
Selain itu, Duta Besar RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal mengatakan sedikitnya ada 10 WNI yang terluka akibat gempa.
Baca Juga: Operasi HAARP Disebut-sebut Sebagai Pemicu Gempa Turki dan Timbulkan Kilat Petir, Benarkah?
Lalu mengatakan, semua WNI yang terluka sudah mendapatkan penanganan medis. menurut dia, satu WNI ditangani di rumah sakit setempat di Kahramanmaras dan 3 WNI di rawat di rumah sakit di Hatay.
"Enam orang pekerja spa therapist di Hatay mengalami patah tulang dan tidak dapat tertampung di rumah sakit setempat sehingga akan dievakuasi ke Ankara," paparnya.
Tiga dari lima WNI hilang berhasil ditemukan selamat
Sehari setelah dinyatakan hilang kontak, tiga dari lima warga negara Indonesia (WNI) korban gempa Turki yang dinyatakan hilang oleh KBRI Ankara Turki, berhasil ditemukan.
Hal itu disampaikan oleh Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara. Ia mengatakan, tiga WNI tersebut adalah Ayu Fira dan dua anaknya yang tinggal di kota Hatay. Ketiganya ditemukan dalam keadaan selamat pada Rabu (8/2/2023).
“Alhamdulillah setelah melakukan pelacakan ke lokasi tempat tinggal, Ibu Ayu Fira dan anaknya sduah kami temukan dalam keadaan selamat," ungkap Bondet Suryonurwendo, Sekretaris 3 Perlindungan WNI KBRI Ankara dilansir dari situs resmi KBRI Ankara.
Ia menambahkan, dua WNI lainnya yang dinyatakan hilang kontak, masih belumbisa dihubungi. Mereka adalah yang berporofesi sebagai terapis di spa di kota Dyarbakir.
Dua WNI tewas dalam gempa Turki
Terbaru,KBRI di Ankara melaporkan bahwa dua WNI dipastikan menjadikorban tewas dalam gempa Turki. Mereka meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan di Kahramanmaras.
Dua korban tewas tersebut merupakan seorang perempuan dan anaknya yang masih bersuai satu tahun, yang berasal dari Bali.
Jumlah WNI yang ada di Turki
Berdasarkan data dari KBRI di Ankara pada 2020 lalu, jumlah WNI yang menetap di Turki mencapai 4.500 orang.
Jumlah itu terdiri dari sekitar 1.500 orang yang berprofesi sebagai pekerja spa, 2.700 orang yang sedang menuntut ilmu sebagai pelajar dan mahasiswa.
Sementara sisanya adalah ekspatriat dan mereka yang memilih tinggal di Turki karena menikah dengan warga lokal.
Kontributor : Damayanti Kahyangan