Suara.com - Bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah akan tiba bulan Maret 2023. Apa yang bisa kita lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan 2023? Ada beragam hal, misalnya saja dengan mengingat keistimewaan bulan Ramadhan melalui dalil puasa Ramadhan.
Para ulama berkata Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Selama kita puasa, setan juga dibelenggu. Rasullullah SAW pun bersabda:
"Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan,"
Berdasarkan hadist riwayat Muslim, puasa ramadhan merupakan salah satu dari bulan di mana kita bisa menebus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Sesuai sabda nabi yang berkata:
Baca Juga: 5 Hikmah Puasa Ramadhan dan Dalil Ibadah Wajib Tahunan umat Islam
"Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar."
Lebih lengkap, berikut dalil puasa Ramadhan yang tercantum dalam Al Quran.
1. Surat Al Baqarah ayat 183
Surat Al Baqarah ayat 183, berbunyi:
yaa ayyuhallaziina aamanu kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaqun
Baca Juga: Sholat Tarawih Berapa Rakaat? Simak Penjelasan Selengkapnya di Sini!
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dari penggalan surat tersebut, terdapat perintah untuk berpuasa kepada umat Islam.
2. Surat Al Baqarah ayat 184
Dalil perintah puasa Ramadhan pada surat Al Baqarah ayat 184 berbunyi:
Ayyaamam ma'dudaat, fa mang kaana mingkum mariidan au 'alaa safarin fa 'iddatum min ayyaamin ukhar, wa 'alallaziina yutiiqunahu fidyatun ta'aamu miskiin, fa man tatawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an tasumu khairul lakum ing kuntum ta'lamun
Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Dalam dalil tersebut terdapat perintah mengganti puasa Ramadhan yang tidak dapat dijalankan karena suatu sebab seperti dalam perjalanan atau sakit.
3. Surat Al Baqarah ayat 185
Selanjutnya perintah puasa Ramadhan dilanjutkan sampai Surat Al Baqarah ayat 185, yang berbunyi:
Syahru ramadaanallazii unzila fiihil-qur`aanu hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal-furqaan, fa man syahida mingkumusy-syahra falyasum-h, wa mang kaana mariidan au 'alaa safarin fa 'iddatum min ayyaamin ukhar, yuriidullaahu bikumul-yusra wa laa yuriidu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullaaha 'alaa maa hadaakum wa la'allakum tasykurun
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Dalam surat tersebut disebutkan Puasa Ramadhan merupakan bulan di mana Al Qur'an diturunkan sebagai petunjuk kehidupan manusia di dunia. Selain itu disebutkan tata cara puasa pada bulan Ramadhan, yakni harus genap jumlahnya, sebanyak tiga puluh hari.
Kalau tak sanggup karena sakit, pun tak masalah tidak menjalankan ibadah puasa pada saat itu. Namun, ada kewajiban untuk menggantinya setelah itu.
Demikian itu dalil puasa Ramadhan. Semoga dapat meningkatkan iman dan takwa kita.
Kontributor : Mutaya Saroh