5 Fakta 510 Mahasiswa UB Keracunan Massal di Malang: Hasil Masakan Warga Setempat

Rabu, 08 Februari 2023 | 14:36 WIB
5 Fakta 510 Mahasiswa UB Keracunan Massal di Malang: Hasil Masakan Warga Setempat
Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur. (Suara.com/Aziz Ramadani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 510 mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) dikabarkan mengalami keracunan makanan. Peristiwa itu terjadi saat mereka tengah melakukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kegiatan kemah itu sendiri dijadwalkan pada 6-9 Februari 2023 dan diikuti oleh 1.279 orang. Namun, jelang hari kedua, hampir setengah dari jumlah itu justru mengalami keracunan makanan dengan salah satu gejalanya, yakni diare.

Berikut fakta-fakta terkait kejadian ini.

Ratusan mahasiswa alami gejala diare

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wijanto Wijoyo mengungkap bahwa menurut data Puskesmas Wagir, ada sekitar 510 mahasiswa yang mengalami keracunan makanan dengan gejala diare, muntah, mual, hingga pusing.

Wijanto juga mengatakan jika peristiwa itu terjadi begitu cepat. Yakni, dengan rentang waktu 3-6 jam saja, tercatat oleh Puskesmas Wagir, sebanyak 510 mahasiswa sudah mengalami keracunan makanan.

"Waktu kejadian ini sangat cepat dengan selang waktu terpendek 3 jam dan terpanjang 6 jam dari mulai makan hingga sampai terkumpul penderita sebanyak 510 mahasiswa. Ini hasil konfirmasi ke Puskesmas Wagir," kata Wijanto.

Keracunan makanan jatah

Menurut keterangan sejumlah saksi, keracunan makanan terjadi pada Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Pada pukul 21.00 WIB, mahasiswa diberi makan dengan menu nasi putih dan telor bumbu bali.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Universitas Brawijaya Keracunan Usai Makan Nasi Putih Dan Capcai

Sebelumnya, para mahasiswa itu juga sempat menerima jatah makan pada Senin (6/2/2023) sore dengan menu nasi putih dan capcai. Makanan itu dikatakan Wijanto, dimasak oleh masyarakat setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI