Suara.com - Eks Kapolres Bukit Tinggi AKBP Dody Prawiranegara mengaku keberatan atas keterangan saksi, Tri Hamdani pada persidangan lanjutan peredaran narkotika yang dikendalikan eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.
Adapun pesidangan ini digelar di ruang utama Kusuma Atmaja, Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) pada Rabu (8/2/2023).
Dody keberatan atas keterangan Tri yang menyebutkan, jika ia menerima upah atau persenan dari hasil penjualan Narkotika yang dilakukan Linda melaluinya, atas perintah Irjen Teddy Minahasa.
“Saya sempat dengar keterangan Tri, bahwa uang Rp400 juta. Dari Linda yang diserahkan, ada keuntunganan untuk saya. Saya sama sekali tidak terima apapun,” kata Dodi, dalam persidangan, Rabu.
Baca Juga: Bela Irjen Teddy Minahasa Didakwa Jual Barbuk Sabu, Hotman Paris Sebut Jaksa Cemen
Diketahui bersama, Pengadilan Negeri Jakarta Barat kembali menggelar sidang lanjutan terhadap enam terdakwa kasus tindak pidana peredaran narkotika yang dikendalikan Mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa, Rabu (8/2/2023).
Adapun terdakwa terdiri dari AKBP Dody Prawiranegara, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pudjiastuti, Syamsul Ma'arif, dan Muhamad Nasir. Sedangkan saksi yang dihadirkan oleh penuntut umum sebanyak 10 orang yang semuanya merupakan anggota polri.
Ke-10 saksi yang dihadirkan yakni Tri Hamdani, Rio Hangwidya Kartika, Joko Saputro, Irwan Hadi Saputra, Praditama Ramadhan, Pahlevi Aubedillah, Syukur Hendry Saputra, Rinaldi alias Anang, Heru Prayitno, dan Sapri.
Sebelumnya, keenam terdakwa itu didakwa Pasal 114 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP atau kedua Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Eks Kapolres Bukit Tinggi, AKBP Dody Prawiranegara, saat di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (8/2/2023).