Siapa Erwin Aksa, Keponakan Jusuf Kalla yang Bocorkan Utang Anies Baswedan ke Sandiaga?

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 07 Februari 2023 | 09:50 WIB
Siapa Erwin Aksa, Keponakan Jusuf Kalla yang Bocorkan Utang Anies Baswedan ke Sandiaga?
Politikus Partai Golkar Erwin Aksa saat melakukan sesi wawancara eksklusif tim Suara.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waketum Partai Golkar Erwin Aksa menyebut ada perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada 2017 lalu. Ia mengatakan Anies meminjam uang senilai Rp50 miliar pada Sandiaga ketika itu. 

Erwin bahkan mengklaim ikut menyusun draf isi perjanjian itu yang selanjutnya dibuat oleh pengacara Sandi saat itu, Rikrik Rizkiyana. Hal itu Erwin ungkapkan untuk merespons pertanyaan adanya perjanjian politik antara Anies, Sandiaga dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Lantas siapa Erwin Aksa yang bocorkan utang Anies ke Sandiaga? 

Siapa Erwin Aksa?

Erwin Aksa  lahir di Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan pada 7 Desember 1975. Ia merupakan anak dari pasangan pendiri Grup Bosowa, Aksa Mahmud dan komisaris Ramlah Kalla. Erwin mengambil pendidikan di jurusan Ekonomi Universitas Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1997.  

Baca Juga: Ada 7 Janji Anies Baswedan Pada Prabowo Subianto Dibongkar Fadli Zon, Soal Pilpres 2024 Ternyata Ini

Diketahui Erwin Aksa menyatakan dukungan secara terbuka kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Sang paman, Jusuf Kalla mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ibu Erwin merupakan adik dari Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla.

Ayah Erwin, Aksa Mahmud turut mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Erwin yang tercatat pernah menjadi Ketua Umum BPP HIPMI periode 2008-2011 memastikan hubungan dengan ayahnya tak mengalami kendala imbas perbedaan dukungan ini.

Karier Politik Erwin Aksa

Erwin menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum Partai Golkar pada periode 2009-2014. Setelahnya pada 2014-2020, Erwin menjadi Ketua Bidang Koperasi dan UKM di DPP Partai Golkar.

Kekinian, Erwin menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golkar. Di luar karier politiknya, Erwin menjabat sebagai Komisaris Utama di Bosowa Group.

Baca Juga: Tuai Kontroversi! Menparekraf Sebut Konser Dewa 19 JIS Belum Penuhi Standar Penyelenggaran yang Sesuai

Sebelumnya Erwin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastuktur periode 2015-2020. Ia pun Erwin pernah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Sempat mengklaim dapat dukungan dari Istana dalam pencalonannya, Erwin akhirnya mengirim surat pengunduran diri dari calon Ketua Umum PSSI pada Rabu (8/11/2016) malam.

Ungkap Perjanjian Utang Anies ke Sandiaga Rp50 Miliar

Erwin Aksa membocorkan perjanjian utang Anies ke Sandiaga Rp50 miliar itu dalam acara podcast di akun YouTube Akbar Faizal. Erwin blak-blakan menyebut nominal perjanjian utang antara Anies dengan Sandiaga yang mencapai Rp 50 miliar. Menurut Erwin, situasi logistik putaran pertama Pilkada DKI 2017 cenderung sulit.

"Jadi yang punya logistik kan Sandi (Sandiaga). .... Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barang kali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit, kira-kira begitu," ujar Erwin.

"Nilainya berapa ya, Rp 50 miliar barangkali. (Terkait apakah sudah lunas?) Saya kira belum barangkali ya," sambungnya.

Sementara itu Ketua Timses Anies Baswedan, Sudirman Said membenarkan memang ada perjanjian utang piutang antara Anies dengan Sandiaga saat Pilkada DKI 2017 lalu. Namun Sudirman menegaskan utang Anies kepada Sandiaga itu sudah lunas. Sudirman mengakui saat Pilkada DKI Anies memang tidak punya uang.

"Kemudian ada perjanjian utang piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies. Karena pada waktu itu Pak Anies tidak punya uang. Tapi dalam perjanjiannya, dikatakan bahwa, kalau pilkadanya menang, utang piutangnya selesai. Jadi itu dianggap bukan sebagai utang," ujar Sudirman.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI