Mayatnya Ditemukan di Got Pesanggrahan Jaksel, Kader PDIP Diduga Tewas Kecelakaan

Senin, 06 Februari 2023 | 18:50 WIB
Mayatnya Ditemukan di Got Pesanggrahan Jaksel, Kader PDIP Diduga Tewas Kecelakaan
Ilustrasi---Mayatnya Ditemukan di Got Pesanggrahan Jaksel, Kader PDIP Diduga Tewas Kecelakaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian akhirnya mengungkap penyebab kecelakaan pria berinisial M (33), kader PDIP yang ditemukan tewas di sebuah selokan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Polisi menyebut korban tewas karena kecelakaan. Hal itu sudah berdasarkan dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi.

"Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diduga kuat karena laka (kecelakaan)," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Namun begitu, Nazirwan belum menjelaskan secara rinci bagaimana kecelakaan yang menimpa korban tersebut.

Baca Juga: Kasus Kader PDIP Ditemukan Tewas di Got Jaksel, Polisi Periksa Dua Saksi

"Bisa koordinasi dengan unit laka," ujar dia.

Sejauh ini polisi telah memeriksa dua saksi terkait kasus ini.

"Dua orang (saksi diperiksa)," ujar Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).

Kronologi Penemuan Mayat

Penemuan mayat M dilaporkan terjadi pada Senin (30/1/2023). Kapolsek Pesanggarahan Kompol Nazirwan membenarkan adanya penemuan mayat korban.

Baca Juga: Diduga Kader PDIP Ditemukan Tewas di Selokan Daerah Jakarta Selatan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Dia menyebut penemuan mayat tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat.

"Ada laporan dari warga masyarakat, yanh kemudian kita tindak lanjuti dengan mendatangi TKP," ujar Nazirwan kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, Kasi Humas Polres Metero Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menjelaskan sepeda motor korban sama sekali tidak didapati bekas goresan.

"Itu dia, enggak ada yang lecet, masih rapi semua. Kalau dia jatuh kan pasti lecet. Bisa penganiayaan, bisa dendam," jelas Nurma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI