Suara.com - Sebentar lagi, umat Muslim di seluruh dunia akan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Memangnya, apa yang dimaksud Isra Miraj?
Isra Miraj memang menjadi salah satu kejadian penting yang perlu diketahui setiap umat Muslim. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Isra Miraj secara lengkap, mari simak penjelasan lengkap mengenai pengertian beserta dalil yang membahas kejadian Isra Miraj dalam artikel berikut ini.
Apa yang Dimaksud Isra Miraj?
Isra Miraj adalah peristiwa pada saat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan di malam hari, yaitu dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.
Para ulama meyakini peristiwa Isra Miraj terjadi satu tahun sebelum Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah, tepatnya pada tanggal 27 Rajab. Pendapat ini didasari surat Al-Isra ayat 1 yang artinya:
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar, Maha Melihat".
Isra artinya perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju ke Masjidil Aqsa yang berada di Yerussalem. Perjalanan kilat ini ditempuh dengan menggunakan Buraq. Selama perjalanan, malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW untuk singgah sholat di beberapa tempat seperti Tayyibah, Madyan, Thursina serta Betlehem.
Sementara itu, kata Miraj artinya adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama perjalanan ke beberapa lapisan langit hingga langit ketujuh, Rasulullah SAW sempat bertemu dengan beberapa nabi., yaitu:
- Nabi Adam di langit pertama
- Nabi Isa di langit kedua
- Nabi Yusuf di langit ketiga
- Nabi Idris di langit keempat
- Nabi Harun di langit kelima
- Nabi Musa di langit keenam.
Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW
Selama Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW juga dihadapkan dengan berbagai godaan, yaitu godaan pertama adalah ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, dan Rasulullah SAW lebih memilih susu. Kemudian, Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu panggilan dari setan, iblis, dan perempuan penggoda.
Sidratul Muntaha di langit ketujuh menjadi akhir perjalanan Nabi Muhammad SAW menerima perintah Allah SWT. Perintah yang diterima oleh Rasulullah SAW pada saat itu, yaitu berupa perintah sholat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerima perintah tersebut dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh Nabi Musa untuk memperhatikan kemampuan umatnya.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah SWT sehingga perintah sholat menjadi lima waktu dalam sehari. Maka sejak saat itulah, umat Muslim harus melaksanakan sholat wajib lima waktu.
Jadi, melalui peristiwa Isra Miraj tersebut umat muslim mengenal perintah sholat lima waktu untuk pertama kalinya. Sholat merupakan sebuah ibadah yang menjadi perantara komunikasi antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 45, yang artinya:
"Bacalah Kitab (Al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya, sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah SWT mengetahui apa yang kamu kerjakan".
Ayat di atas menyatakan bahwa sholat memiliki manfaat dan fungsi lain, yaitu merupakan upaya yang mujarab dalam menghalau perilaku keji dan munkar.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama