Ngaku Tanah 100 Meter Miliknya Dipatok, Emak-emak Ini Curhat Ketakutan saat Didatangi Bripka Madih Pakai Seragam

Senin, 06 Februari 2023 | 16:33 WIB
Ngaku Tanah 100 Meter Miliknya Dipatok, Emak-emak Ini Curhat Ketakutan saat Didatangi Bripka Madih Pakai Seragam
Ngaku Tanah 100 Meter Miliknya Dipatok, Emak-emak Ini Curhat Ketakutan saat Didatangi Bripka Madih Pakai Seragam. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan warga Jatiwarna, Bekasi, melaporkan Bripka Madih ke Polda Metro Jaya, buntut kasus dugaan pematokan lahan. Diduga, ada beberapa patok yang terbuat dari baja ringan ditancapkan oleh Madih di depan rumah warga.

Salah satu warga yang mengeluhkan soal aksi Madih, yakni Soraya.

Ia mengaku tanah miliknya seluas 100 meter telah dipatok oleh Bripka Madih.

"Punya saya 100 meter. Data yang lain saya gak tau,” kata Soraya, di Polda Metro Jaya, Senin (6/2/2023).

Soraya menuding, Bripka Madih bersama 10 orang lainnya mendatangi lahan di depan rumahnya. Soraya menyebut jika Madih mengklaim tanah yang dipatoknya itu adalah warisan peninggalan orang tuanya.

Saat itu Soraya yang mengaku ketakutan hanya bisa melihat tanahnya dipatok dari jendela rumah. Sorya pun  mengaku hanya bisa mengintip dari balik jendela rumahnya saat sejumlah orang termasuk Bripka Madih diduga mematok lahan di depan rumahnya. 

"Jadi saya di dalam ada sekitar 10 orang, ada juga yang bawa pacul. Jadi gak di dalam pekarangan saya, tapi di depan gerbang saya. Saya juga cuma melihat dari balik jendela rumah," kata Soraya.

Lokasi tempat didirikan pos dan plang dengan bahan baja ringan oleh Bripka Madih di jalan Bulak Tinggi kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi (Suara.com / Danan Arya)
Lokasi tempat didirikan pos dan plang dengan bahan baja ringan oleh Bripka Madih di jalan Bulak Tinggi kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi (Suara.com / Danan Arya)

Soraya juga mengaku, Madih bersama pasukannya kemudian meninggalkan lahan yang disudah ditancapkan menggunakan patok.

Setelahnya, ia kembali lagi membawa pos atau saung yang terbuat dari baja ringan.

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Polisi Peras Polisi, Sogokan Aset Tanah Hingga Dugaan KDRT

"Habis itu, dia balik lagi bawa pos yang terbuat dari baja ringan. Abis itu dia juga bentangin spanduk soal penyerobotan lahan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI