Suara.com - Polemik soal bungkus rokok dengan model seorang pria yang merokok sambil menggendong anak kembali menyeruak. Selain memicu kontroversi karena menampilkan gambar bayi lucu, sosok pria pada bungkus itu juga kerap menjadi perdebatan.
Adapun foto itu sendiri bersama empat gambar lainnya sempat digunakan sebagai peringatan bergambar atau dikenal juga dengan nama pictorial health warning (PHW) yang secara efektif ditaruh pada bungkus rokok sejak Juni 2014.
Kekinian, seorang pria asal Lamongan, Jawa Timur, Edi Santoso (40), mengaku sosok pria pada bungkus rokok itu adalah dirinya. Melansir unggahan Instagram @portaljtvcom, ia mengambil foto itu bersama anaknya di tahun 2001.
Edi mengaku saat itu didatangi empat sales rokok yang memotret dirinya bersama sang anak untuk dijadikan kenang-kenangan. Namun, selang beberapa tahun, foto itu rupanya dijadikan cover pada bungkus rokok.
Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh! Dokter Sebut Rokok Masih Jadi Penyebab Utama Kanker Paru-Paru Pada Lelaki
"Waktu 2001 saya lagi jalan-jalan sama anak saya, trus didatangi empat sales rokok. Tapi tahun 2014, tahu-tahu foto itu dijadikan iklan rokok," ujar Edi, mengutip unggahan Instagram @portaljtvcom, Minggu (5/2/2023).
Ia yang tak terima lantas melaporkan hal tersebut ke Polres Lamongan, tepatnya pada tahun 2014. Lalu, pada 2020, Edi menerima SP3 dari Mabes Polri, yang berarti perkara itu selesai atau tidak akan diselidiki lebih lanjut.
Hal serupa juga sempat terjadi pada tahun 2018 lalu. Seorang warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Dadang Mulya menghebohkan publik usai dirinya mengaku sebagai model pria dalam bungkus rokok tersebut.
Dadang juga mengaku didatangi sales rokok dan memintanya berpose mengembuskan asap rokok sambil menggendong anaknya, Rizki. Lalu, disebutnya, ada seorang pria dari dalam mobil carry memotretnya.
Namun, pengakuan Dadang ditampik oleh Kementerian Kesehatan. Menurut keterangan Kepala Subdit, Advokasi dan Kemitraan Kemenkes, Sakri Sab'atmaja, gambar tersebut diperoleh dari Tobacco Labelling Resource Centre Thailand pada 2005.
Sakri mengatakan foto itu bahkan ada bank datanya dan bisa dilihat oleh semua orang, melalui laman www.tobaccolabels.ca/countries. Setiap gambar bungkus rokok disebutnya akan dicek keefektifannya oleh beberapa badan survei.
Gambar pria yang menggendong anak sambil merokok itu dikatakannya menerima skor rendah sehingga tak lagi efektif untuk dijadikan peringatan kesehatan. Oleh karenanya, sesuai regulasi, Kemenkes mengeluarkan tiga gambar pengganti yang baru.
Dua dari tiga foto memakai model asli dari Indonesia, yang mengidap penyakit akibat rokok. Adapun hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan saat itu, Nila F Moeloek, dalam peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei 2018.
Atas dasar ini, warganet Twitter pun turut menyimpulkan bahwa alasan polisi menghentikan laporan Edi Santoso lantaran Kemenkes sempat mengonfirmasi jika sosok pria dalam bungkus rokok sambil menggendong anak itu berasal dari Thailand.
"Ada kemungkinan cuma klaim aja bpk nya soalnya fotonya sebenarnya orang Thailand, itu ada di bank data tobacco nya cek aja. Makannya kasusnya ga dilanjutin," tulis seorang warganet menanggapi sebuah cuitan tentang pria asal Lamongan tersebut.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti