Suara.com - Beredar kabar provinsi Kalimantan menolak kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya itu, kabar itu juga menyebut Suku Dayak mengamuk dan pembangunan proyek ibu kota negara atau IKN terancam gagal.
Kabar dengan narasi tersebut dibagikan melalui video oleh akun Twitter dengan nama akun CERITA RAKYAT @YolisDadar. Dengan huruf kapital, akun ini secara lantang mengabarkan Kalimantan menolak kedatangan orang nomor satu di Indonesia.
Tak sampai di situ, akun ini juga mengklaim bahwa penolakan itu membuat proyek IKN terancam gagal. Bahkan, akun CERITA RAKYAT ini mengatakan bahwa Suku Dayak mengamuk hingga menjadi viral.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
“NEWS KALIMANTAN TOLAK KEDATANGAN JOKOWI… !! – IKN TERANCAM Gagal… !! SUKU DAYAK NGAMUK !! VIRAL HARI”.
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, kabar Kalimantan menolak kedatangan Presiden Jokowi hingga proyek IKN terancam gagal adalah tidak benar.
Faktanya, potongan video yang dibagikan itu bukan menolak kedatangan Jokowi. Cuplikan video itu sendiri berisi kecaman terhadap pernyataan Edy Mulyadi yang dinilai sebagai penghinaan terhadap orang Kalimantan.
Baca Juga: Seorang Pria Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Mesin Air di Pinggir Sungai
Salah satu potongan video itu identik dengan konteks informasi yang dibagikan akun YouTube Shello News.
Akun ini mengunggah video dengan informasi benar yang berjudul “Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung: Kecam Komentar Edy Mulyadi Yang Menghina Warga Kalimantan”.
Isi video asli itu sama sekali tidak membahas penolakan Kalimantan dengan kedatangan Jokowi. Selain itu, hingga berita ini dipublikasikan, tidak ada informasi dan berita valid terkait Suku Dayak mengamuk dan menolak kedatangan sang presiden.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi Presiden Jokowi ditolak datang oleh Kalimantan, lalu memicu amukan Suku Dayak hingga terancam gagalnya IKN adalah kabar hoaks.
Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.