Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku bahwa partainya enggan berkoalisi dengan partai yang suka impor.
"Kalau PDI kan dalam fakta-fakta empirisnya selalu bekerja sama dengan partai lain. Karena spirit gotong royong sebagai saripati dari Pancasila itu. Tetapi dalam kerja sama ini melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain terhadap masa depan, cara pandang terhadap masa depan. Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini nggak cocok buat PDI Perjuangan," ujar Hasto.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menanggapi pernyataan Hasto. Menurutnya, impor tidak bisa hanya ditumpukan kepada menteri karena menteri hanya pembantu Presiden.
"Apa pun kebijakan yang diambil kementerian itu konteksnya adalah ikut pemerintah (Presiden Joko Widodo). Kalau demikian, yang melakukan impor itu adalah negara dan untuk kepentingan negara,” kata Ahmad Ali pada Jumat (3/2/2023).
Ia menegaskan bahwa Hasto salah kaprah jika menyinggung partai politik yang gemar impor. Menurutnya, semua kebijakan dan program di kementerian tidak ditentukan partai politik.
"Jadi semua keputusan impor atau tidak itu diputuskan dalam ratas (rapat terbatas bersama presiden). Maka, pernyataan itu keluar konteks," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.