Polda Metro Jaya Klaim Dalami Laporan Keluarga Mahasiswa UI Hasya Atallah Tekait Dugaan Pembiaran AKBP Purn Eko

Jum'at, 03 Februari 2023 | 18:23 WIB
Polda Metro Jaya Klaim Dalami Laporan Keluarga Mahasiswa UI Hasya Atallah Tekait Dugaan Pembiaran AKBP Purn Eko
Dwi Syafiera Putri, memegang foto anaknya, Muhammad Hasya Atallah Saputra, mahasiswa UI yang berstatus tersangka usai tewas ditabrak AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya mengklaim akan mendalami laporan orang tua mahasiswa FISIP Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Saputra (18) terhadap mantan Kapolsek Cilincing AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono. Eko diduga merupakan penabrak Hasya hingga tewas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan laporan dugaan tindak pembiaran terkait kecelakaan yang menewaskan Hasya ini akan didalami dan dicocokan dengan hasil rekonstruksi ulang.

"Kita akan melakukan proses pendalaman terkait dengan laporan ibunda dan ayahanda Hasya, ini masuk bagian daripada itu, hasilnya kita tunggu nanti," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (3/2/2023).

Orang tua Hasya sebelumnya melaporkan Eko ke Polda Metro Jaya terkait dugaan tindak pembiaran terhadap anaknya saat peristiwa kecelakaan di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Gerak-Gerik Eko Usai Tabrak Mahasiswa UI: Biarkan Korban Tergeletak 45 Menit di Jalan

Laporan itu diterima dan teregistrasi dengan Nomor: 589/II//2023SPKTPolda Metro 2 Februari 2023.

Kuasa hukum keluarga Hasya, Rian Hidayat berharap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dapat menindaklanjuti laporan tersebut.

"Kami harap bapak Kapolda dan bapak Kapolri dapat menindak lanjuti laporan kami," tutur Rian.

Rekonstruksi Ulang

Pads Kamis (2/2/2023) kemarin, Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi ulang terkait kasus kecelakaan yang menewaskan Hasya usai tertabrak dan terlindas mobil Mitsubishi Pajero dikemudikan Eko.

Baca Juga: Pilu! Tangisan Ibu Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak, Minta Bantuan Netizen: Tolong Kawal Kasus Ini

Total ada sembilan adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Mulai dari jatuhnya sepeda motor Hasya, hingga ia terlindas Mitsubishi Pajero yang dikemudikan Eko.

Pantauan Suara.com, Eko ketika itu hadir langsung dalam proses rekonstruksi. Dia nampak mempragai adegan mengendarai Mitsubishi Pajero berwarna putih, lengkap dengan nomor polisi B 2447 RFS.

Rekonstruksi di awali dengan adegan melajunya sebuah motor Yamaha Nmax berwarna merah dari arah selatan ke utara di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan.

Sejumlah polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023). Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi ulang kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI Mohammad Hasya yang dijadikan tersangka dan melibatkan terduga penabrak purnawirawan Polri AKBP Eko Setio Budi dengan menghadirkan sembilan saksi serta melibatkan para pakar hingga kolaborasi interprofesi. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Sejumlah polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha].

Dari arah berlawanan melaju juga sebuah mobil Mitshubishi Pajero yang dikemudikan Eko, yang diklaim melaju dengan kecepatan 30 KM per jam di tempat kejadian perkara (TKP).

Kemudian, Hasya berkendara dibelakang Yamaha Nmax tersebut. Saat itu Hasya mencoba menghindari motor Nmax yang hendak berbelok. Diduga Hasya juga menghindari lubang drainase atau serapan air yang ada dipinggir jalan.

"Ke arah sini, pengendara motor terlindas," kata salah seorang anggota, di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2022).

Saat itu Eko terlihat sempat mengecek kondisi Hasya dengan turun dari mobil. Hasya kemudian dibawa ke tepi jalan.

"Kemudian adegan ke sembilan pengemudi dan beberapa warga, pengemudi menelpon ambulance. Kemudian 30 menit kemudian ambulan datang," ungkapnya.

Masyarakat kemudian mengangkat korban ke mobil ambulance untuk di bawa ke rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI