Pakai Pelat Nomor Cantik, 5 Fakta Pajero Penabrak Mahasiswa UI Berubah Warna Jadi Putih

Jum'at, 03 Februari 2023 | 15:52 WIB
Pakai Pelat Nomor Cantik, 5 Fakta Pajero Penabrak Mahasiswa UI Berubah Warna Jadi Putih
Sejumlah polisi melakukan rekonstruksi ulang kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI Muhammad Hasya di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2023). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil Pajero Sport milik AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono saat rekonstruksi ulang insiden yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Saputra, Kamis (2/2/2023) menjadi sorotan. Kendaraan itu dihadirkan dalam kondisi sudah berubah warna.

Sebelumnya, dalam CCTV di lokasi kejadian, warna mobil Pajero Sport itu adalah hitam. Namun, saat rekonstruksi justru warnanya berubah menjadi putih. Untuk mengetahui informasi mengenai hal ini sekaligus fakta-fakta lainnya, simak poin-poin berikut.

1. Berubah Warna Jadi Putih

Berdasarkan CCTV di lokasi kejadian, mobil Pajero Sport milik pensiunan polisi itu diketahui berwarna hitam. Namun, saat rekonstruksi ulang perkara pada Kamis (2/2/2023), mobil tersebut berganti warna menjadi putih mutiara.

Baca Juga: Masuk Adegan Rekonstruksi Ulang Kecelakaan Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka, Cat Mobil Mitsubishi Pajero Sport B 2447 RFS Berubah

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman kemudian menjelaskan bahwa setelah kasus dinyatakan selesai atau SP3, Eko sudah mengganti warna mobilnya sesuai STNK. Sebab, warna hitam itu dikatakannya merupakan stiker.

Meski begitu, Latif menegaskan jika perubahan warna cat mobil Pajero itu tidak mempengaruhi bukti goresan yang muncul sebagai bekas kecelakaan dengan motor korban. Titik benturan disebutnya, masih ada, bahkan tidak berkurang sama sekali.

2. Bukan Kendaraan Dinas

Pelat nomor B 2447 RFS dari Pajero Sport itu turut menjadi perhatian. Sebab, mobil tersebut disinyalir merupakan milik pribadi, namun memakai pelat nomor khusus yang diperuntukkan bagi kendaraan dinas.

Menurut berbagai sumber, data kendaraan dengan pelat nomor itu bahkan tidak ditemukan di laman resmi Samsat Jakarta. Dengan kata lain, mobil tersebut menggunakan pelat nomor cantik ala pejabat berkode RF.

Baca Juga: Gerak-Gerik Eko Usai Tabrak Mahasiswa UI: Biarkan Korban Tergeletak 45 Menit di Jalan

3. Spesifikasi Pajero

Melansir laman Bapenda Jawa Barat, pelat B 2447 RFS itu terdaftar atas model Pajero Sport berwarna putih. Adapun tipenya lebih spesifik yakni Pajero Sport Dakar 4x2 dengan kapasitas 2.400 cc yang disatukan oleh transmisi otomatis 8 percepatan.

Kendaraan milik tangan pertama itu memiliki pajak tahunan sebesar Rp 7.805.400 yang jatuh tempo pada 7 April 2023. Pajero ini juga memakai lampu strobo yang terpasang di sejumlah titik. Saat tabrakan terjadi, posisinya yang menyala juga sempat terekam kamera CCTV.

4. Aturan Pelat Nomor RF

Pelat nomor khusus RF memang hanya bisa digunakan untuk kendaraan dinas. Hal ini tercatat dalam Peraturan Polri nomor 7 tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor.

Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) khusus tersebut dapat diberikan kepada beberapa kendaraan. Berikut daftarnya yang semuanya adalah pejabat.

• Kendaraan dinas Presiden
• Kendaraan dinas Wakil Presiden
• Kendaraan dinas Ketua Lembaga Tinggi Negara
• Kendaraan dinas pejabat setingkat Menteri
• Kendaraan dinas pejabat TNI/Polri dan instansi pemerintah eselon I, II, dan III, dan
• Kendaraan pejabat konsul kehormatan

Sudah jelas bahwa yang dapat memakai pelat nomor khusus adalah kendaraan dinas. Mobil pribadi tak termasuk, namun masih diperbolehkan memilikinya dengan cara membelinya. Pemilik nantinya bisa melakukan kustomisasi setelah membayar biaya tertentu.

5. Pelat RF Dihentikan

Pelat nomor RF per Oktober 2022 sudah mulai disetop penerbitannya. Sebagai penggantinya, nanti akan ada kode baru yang disiapkan polisi. Warga sipil pun tak lagi diperkenankan memakai pelat nomor pejabat itu.

Peredaran pelat RF, disebutkan Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus, saat ini hanya berlaku sampai Oktober 2023. Apabila di luar itu masih ada yang memakai, maka bukan pejabat, karena penerbitan barunya sudah dihentikan.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI