“Waktu itu kan ada saya, Pak Prabowo dan Pak Anies. Dan dia (Fadli Zon) yang meramu itu dalam sebuah perjanjian yang dia tulis tangan sendiri,” beber Sandiaga Uno.
Lantaran Fadil dinilai sebagai tokoh sentral dalam pembuatan perjanjian, maka Sandiaga menyerahkan penjelasan isi perjanjian tersebut kepadanya.
“Detailnya nanti Pak Fadli. Dan memang ada beberapa poin. Dan ini cukup detail apa yang disepakati termasuk juga berkaitan dengan, karena itu di awal dari koalisi dan di awal dari penentuan paslon, jadi juga melingkupi tehapan-tahapan kedepan," celetuk Sandi.
Sandiaga lebih lanjut memaparkan dirinya tidak memiliki salinan perjanjian itu. Kini, entah Prabowo atau Anies yang menyimpan berkasnya di brankas mereka.
“Jadi saat itu, saya sendiri enggak megang itu copy-nya, kalau ga salah ada di brankasnya Pak Fadli atau Pak Prabowo,” lanjutnya.
Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco ikut jadi tokoh penting
Tak hanya Fadli Zon, Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco juga ikut ambil andil dan mengetahui keberadaan perjanjian Prabowo-Anies.
“Jadi nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies,” ujar Sandi saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Dasco buka suara: Bukan konsumsi publik
Baca Juga: Sindir Surya Paloh, Hasto: Capres PDIP dari Kader Berprestasi Bukan yang Pintar Poles Diri
Dasco saat ditemui wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) turut membenarkan bahwa keberadaan perjanjian tersebut. Lebih lanjut Dasco mengungkap bahwa kini perjanjian tersebut berada di tangannya.