Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kehormatan para menteri luar negeri (menlu) negara ASEAN serta sekjen ASEAN di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut pertemuan tersebut menjadi rangkaian dari acara pertemuan para menlu ASEAN dan acara The ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Retreat pada Sabtu (4/2/2023)
Pertemuan itu membahas soal krisis politik di Myanmar.
"Hari ini dan besok, para menteri luar negeri ASEAN akan melakukan serangkaian pertemuan yang akan dimulai siang ini, yaitu working lunch, membahas masalah Myanmar; kemudian diikuti dengan ASEAN Coordinating Council dan besok kami akan melakukan pertemuan Retreat," kata Retno melalui konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Retno menuturkan kalau pertemuan tersebut menjadi pertemuan besar pertama yang dilakukan di bawah Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Dalam pertemuan, Jokowi menegaskan kalau ASEAN tidak boleh menjadi perwakilan atau proxy dari negara manapun.
Baca Juga: CEK FAKTA: Bersih-bersih Kabinet, Benarkah Jokowi Pecat Mahfud MD dari Menko Polhukam?
Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi hukum internasional hak asasi manusia (HAM) sesuai dengan Piagam ASEAN.
"Presiden menekankan pentingnya sentralitas dan kesatuan ASEAN yang perlu terus dijaga karena ini adalah modal utama ASEAN," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan agar ASEAN bisa menjadi sentra pertumbuhan ekonomi (epicentrum of growth ) di tengah gelapnya proyeksi ekonomi dunia saat ini.
"Bapak Presiden kembali lagi mengingatkan bahwa kita akan dapat menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth kalau kita mampu menjaga stabilitas perdamaian di kawasan," tuturnya. [ANTARA]