Suara.com - Beredar di media sosial Twitter, sebuah surat yang berisikan pengusulan penonaktifan Reaktor Triga-2000 Bandung. Reaktor tersebut menjadi reaktor riset pertama di Indonesia.
Pengusulan itu tertuang dalam nota dinas Nomor B-9/11.6/IR/1/2023. Nota dinas ditulis oleh Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Yan Rianto pada 18 Januari 2023.
Nota dinas diajukan kepada Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
Usulan itu menjadi tindak lanjut atas nota dinas Plt Direktur Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran Nomor B-157/III.6.5/RT.00/1/2023 tanggal 13 Januari 2023 perihal pengusulan Shutdown Reaktor Triga-2000 Bandung. Serta tindak lanjut penataan fasilitas nuklir di Bandung dan optimalisasi utilisasi reaktor KST BJ Habibie.
Baca Juga: Program Pengamatan Tsunami BRIN Mangkrak di era Jokowi, DPR Pertanyakan Alasannya
"Bersama ini kami menyampaikan usulan untuk tidak mengoperasikan Reaktor Triga-2000 Bandung dengan tetap melakukan perawatan untuk memenuhi regulasi BAPETEN," demikian isi nota dinas yang dikutip Suara.com, Jumat (3/2/2023).
Reaktor Triga-2000 Bandung itu diresmikan Megawati Soekarnoputri pada 24 Juni 2000. Pada waktu yang sama reaktor tersebut mulai dioperasikan dengan daya 2.000 kw.
Reaktor Triga-2000 Bandung berada di bawah pengelolaan BRIN, melaluiu Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK).