Hasto PDIP Sindir Keras Menteri dari Parpol di Pemerintahan yang Hobinya Impor

Jum'at, 03 Februari 2023 | 11:32 WIB
Hasto PDIP Sindir Keras Menteri dari Parpol di Pemerintahan yang Hobinya Impor
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat membuka Seminar Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani & Konsolidasi Program Mari Sejahterakan Petani (MSPI) di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023). [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tidak mempunyai kekuatan membentuk pemerintahan sendiri. Sehingga muncul berbagai platform partai berbeda dalam pemerintahan saat ini.

Akibat adanya platform yang berbeda, Hasto menyinggung adanya partai yang hobinya mengimpor pangan dalam pemerintahan.

Hal itu disampaikan Hasto dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Konsolidasi Program Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

Hasto awalnya menyampaikan, jika Indonesia mempunyai semangat berdaulat di bidang pangan, maka impor tidak diperlukan lagi.

Baca Juga: Bukan Hanya untuk NasDem, PDIP Welcome jika Partai di Koalisi Perubahan Mau Berkunjung ke Megawati

"Jadi dari hulunya, kalau kita punya spirit Indonesia bisa berdaulat di bidang pangan, Indonesia bisa berdikari di bidang pangan maka tanpa melalui impor kita bisa memproduksi pangan oleh anak bangsa, petani-petani Indonesia," kata Hasto.

Namun menurut Hasto, saat ini seperti apa yang diceritakan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri, pemerintahan hari ini mewakili banyak kepentingan. Menurutynya, terlalu banyak partai yang ada di pemerintahan.

Untuk itu, Hasto menyampaikan, PDIP tidak bisa membentuk pemerintahan sendiri karena kekuatannya belum cukup untuk itu. Ia mengatakan, karena adanya partai-partai yang banyak di pemerintahan, maka muncul platform masing-masing

Ia lantas menyinggung adanya partai yang hobinya melakukan impor. Bahkan ia menyinggung sejumlah berbagai hal kasus korupsi.

"Ada partai yang hobi mengimpor pangan. Beberapa waktu lalu yang namanya minyak goreng saja ada yang dikorupsi, yang namanya garam ada yang dikorupsi saudara-saudara sekalian. Betul?" katanya.

Baca Juga: Usai Temui Ketum Golkar, Surya Paloh Ingin Ketemu Megawati, Ada Apa?

Padahal kata Hasto, Indonesia bisa memanfaatkan wilayahnya misalnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang curah hujannya rendah bisa untuk memproduksi garam lewat penguapan.

"Padahal kita bisa, yang namanya daerah NTT itu curah hujannya itu rendah, untuk merancang pabrik garam, ini sederhana prosesnya. Hanya penguapan saja sudah jadi garam itu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI