Terima Uang Hasil Nipu TKW Rp200 Juta dari Aki Wowon, Dede: Buat Mancing dan Beli Rokok

Jum'at, 03 Februari 2023 | 10:18 WIB
Terima Uang Hasil Nipu TKW Rp200 Juta dari Aki Wowon, Dede: Buat Mancing dan Beli Rokok
Dede Solehudin, tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. (foto dok. Polisi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - M. Dede Solehuddin (35) salah satu tersangka pembunuhan berantai atau serial killer mengaku telah menerima uang Rp200 juta dari Wowon Erawan alias Aki Wowon (60). Uang tersebut diterimanya secara bertahap setiap kali para tenaga kerja wanita (TKW) korban praktik penipuan modus penggandaan uang menyetor ke Aki Wowon.

"Kurang lebih saya dapat Rp200 juta," kata Dede kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Menurut penuturan Dede, para TKW korban praktik penipuan Aki Wowon ini rata-rata setiap bulannya menyetorkan uang Rp4-5 juta. Sebagian uang setoran tersebut kemudian dia ambil sebelum akhirnya disetorkan ke Aki Wowon.

"Kadang-kadang ada empat orang lima orang. Tiap orang 4 sampai 5 juta. Saya ambil 1 juta lalu sisanya dikasih ke Aki (Wowon)," tuturnya.

Baca Juga: Satu Ditemukan Di Libya, Ini Daftar Nama TKW Korban Penipuan Wowon Cs

Dede mengklaim uang Rp200 juta yang dia terima kekinian telah habis dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu juga dipakai untuk memancing.

"Itu buat mancing saja sambil jajan, rokok, buat sehari-hari aja," katanya.

Pedagang Pindang Ikan

Dalam kesempatan yang sama, Aki Wowon mengungkap bahwa praktik penipuan berkedok penggandaan uang ini telah dilakukannya sejak 2016. Sebelum melakukan kejahatan ini Aki Wowon mengaku dulunya berprofesi sebagai pedagang ikan pindang.

"Waktu dulu saya jualan pindang (ikan) pak," beber Aki Wowon.

Baca Juga: Aki Wowon Si Raja Tega: Istri Partner In Crime-nya 2 Kali Mau Dibunuh, Yeni Melawan saat Leher Diikat Kain

Wowon Erawan alias Aki Wowon. [Muhamad Yasir/Suara.com]
Wowon Erawan alias Aki Wowon. [Muhamad Yasir/Suara.com]

Untuk melancarkan praktik penipuan ini, kata Aki Wowon, dirinya membuat tokoh sakral fiktif bernama Aki Banyu sejak 2016 lalu tanpa sepengetahuan dua partner incrimenya Solihin alias Duloh (63) dan Dede. Tokoh ini dia buat untuk meyakinkan Duloh dan Dede hingga para korban TKW.

"Buat nipu aja," kata dia.

Padahal, lanjut Aki Wowon, Aki Banyu merupakan tokoh fiktif dengan suara yang dibuat-buat olehnya. Para korban termasuk Duloh dan Dede bisa begitu percaya karena Aki Wowon menggunakan suara lain berbekal pengalaman mendalang.

"Waktu dulu aku suka gelaran wayang golek, cuma sedikit bisa mengubah suara," jelasnya.

Nyesel dan Tobat

Kekinian Aki Wowon pun mengaku menyesal telah membunuh dan menipu banyak korban. Dia juga mengklaim ingin bertobat serta pasrah menerima apapun hukumannya.

"Nyesel Pak. Sampai sekarang saya mau tobat gitu Pak," ungkapnya.

Dengan lugu, Aki Wowon menyatakan penyesalan ini timbul setelah dirinya ditangkap oleh pihak kepolisian.

"Belum ada (niat tobat sebelum ketangkap) pak. Tapi sekarang udah ketangkap, saya mau tobat pak," ujarnya.

"Saya mau minta maaf sedalam-dalamnya udah kekhilafan saya. Saya mau diapain juga ya itu ikhlas, silakan aja," imbuh Aki Wowon.

Sebagaimana diketahui Aki Wowon ditetapkan sebagai tersangka kasus serial killer bersama dua partner incrimenya Duloh dan Dede. Dari hasil penyidikan yang dilakukan Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya total ada sembilan korban serial killer yang dilakukan Aki Wowon Cs.

Selain melakukan pembunuhan, Aki Wowon Cs juga melakukan praktik penipuan berkedok penggandaan uang. Sebagian besar korban penipuan merupakan TKW yang bekerja di Arab Saudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI