Suara.com - Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi, PT Brantas Abipraya (Persero) terus menunjukkan peran aktifnya dalam meningkatkan kualitas layanan jalan nasional. Hal ini dibuktikan dengan keseriusannya dalam melaksanakan pekerjaan proyek Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Adapun pekerjaan ini dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai inovasi peningkatan kualitas layanan jalan di Indonesia.
“Kami targetkan pekerjaan ini dapat tuntas tepat waktu pada Juni 2023 ini. Proyek inipun digenjot Brantas Abipraya dalam rangka percepatan pekerjaan dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaan. Kami akan pastikan pekerjaan di lapangan memenuhi kualitas unggul dan baik,” ujar Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Toha Fauzi.
Ditambahkan Toha pekerjaan Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama di Kementerian PUPR dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja. Disampaikan juga bahwa ada empat ruas jalan di Provinsi Sumsel yang dikerjakan oleh BUMN ini. Pertama, ruas Jalan Soekarno - Hatta dengan panjang 3,17 km; lalu pengerjaan ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 km; ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km; dan pengejaan ruas Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 km.
Dengan total investasi sebesar Rp 982,4 Miliar, total panjang jalan 29,87 km dengan masa konsesi selama 15 tahun, yaitu 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40 persen.
Baca Juga: Heboh Penculikan Siswa SD Negeri di Media Sosial, Kapolrestabes Palembang Ungkap Fakta Ini
Melalui Jalintim ini Brantas Abipraya berhasil meraih penghargaan dari Kementerian PUPR yaitu Terbaik Kategori Kinerja Penerapan Teknologi Building Information Modelling (BIM). Tak hanya itu, apresiasi juga diberikan dengan meraih Juara I Kualitas Konstruksi Jalan dan Jembatan untuk proyek KPBU Jalintim ini di acara KRTJ-15.
“Semoga dengan tuntasnya Preservasi Jalintim ini, konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah sekitar lintas timur Sumatera meningkat. Dan tentunya, semoga langkah strategis Brantas Abipraya dalam mendukung Pemerintah ini juga dapat mendorong peningkatkan kualitas layanan jalan nasional,“ tutup Toha.