Suara.com - Mantan Anggota DPRD Langkat Partai Golkar Paino (47) meninggal dunia setelah ditembak oleh orang tak dikenal pada malam hari. Hingga kini, polisi sedang dalam proses pemeriksaan terhadap 8 (delapan) orang saksi.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, kombes Hadi Wahyudi menyampaikan 8 (delapan) orang saksi tersebut terdiri atas orang yang ada di warung sekitar dan yang berada di lokasi kejadian. Salah satu diantaranya yakni seorang anggota polisi yang saat itu sedang berada di warung bersama dengan korban.
Kini, tim penyidik dari Polres Langkat dan Polda Sumut sedang mengumpulkan bukti di lokasi penembakan. Hadi juga belum menjelaskan hasil autopsi dan senjata yang digunakan oleh pelaku
Polisi yang melakukan penyisiran lapangan itu pun menemukan beberapa bukti terkait kasus penembakan OTK. Barang bukti yang ditemukan sejauh ini adalah satu butir selongsong peluru, SPM jenis KLX dan sandal.
Sosok Paino Eks Anggota DPRD Langkat
Paino merupakan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Langkat Sumatera Utara. Ia menjabat sebagai anggota DPRD periode 2014 hingga 2019.
Ia berusia 47 tahun saat ditembak oleh orang tak dikenal. Paino diduga tinggal di sekitar daerah Devisi 1 Desa Besilam Bukti Lembasa, Kecamatan Wampu, Langkat.
Kronologi Kejadian
Paino dan Miran dengan Amin duduk di warung Miran pada sekitar pukul 21.00 WIB. Ketiganya menunggu teman-teman lainnya datang. Terlihat pada pukul 22.45 WIB, Aipda Solomo datang bersama teman-teman dan mengobrol.
Kasus penembakan eks anggota DPRD Langkat ini terjadi di Devisi 1 Desa Besilam Bukti Lembasa, Kecamatan Wampu, Langkat pada Kamis (26/1) malam hari. Korban saat itu baru saja pulang dari warung yang kini menjadi lokasi pemeriksaan.