"Kalau tidak ke depan ini akan berulang terus. Programnya kemiskinan tapi terserap di studi banding kemiskinan, banyak rapat-rapat tentang kemiskinan," jelasnya.
Jika itu yang terjadi, maka program pengentasan kemiskinan tidak akan sesuai dengan tujuannya.
"Ini saya ulangi lagi menirukan Bapak Presiden dan banyak untuk program-program yang terkait studi-studi dan dokumentasi tentang kemiskinan sehingga dampaknya kurang," tutur Anas.
Tak seluruh dana buat rapat dan studi banding
Kendati demikian, Anas masih menemukan beberapa dana yang digunakan ke program untuk mengatasi isu kesenjangan di masyarakat, seperti stunting.
Namun bagi Anas, dana tak terserap secara maksimal lantaran beban bengkak di penyelenggaraan rapat di hotel-hotel.
“Jadi, bukan semua anggaran untuk studi banding atau rapat, tapi sebagian ada sehingga belum sepenuhnya selaras dengan tujuan. Ada pula yang ingin mengurangi stunting, tapi kegiatannya sosialisasi gizi, di sisi lain pembelian makanan untuk bayi malah tidak dialokasikan,“ ucap Anas.
“Padahal kami mencontohkan sebagian logical framework yang belum selaras, bukan menyebutkan anggaran habis untuk rapat,” lanjutnya.
Menpan RB tegaskan Rp 500 triliun tidak habis seluruhnya buat rapat
Baca Juga: Menpan RB Segera Buka Rekrutmen CPNS dan PPPK untuk Umum Tahun 2023
Lebih lanjut Anas menekankan bahwa tak seluruh setengah kuadriliun Rupiah tersebut dihabiskan untuk rapat dan acara seremonial.