Namun pihak keluarga Selvi menyatakan punya bukti kalau mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Suryakancana itu ditabrak oleh mobil MPV merk Innova, bukan Audi A6 seperti yang disebutkan kepolisian.
Dan mobil innova tersebut merupakan salah satu mobil yang masuk dalam iring-iringan kepolisian tersebut.
"Penabrak itu diduga Innova, bukan Audi yang menyusup seperti klaim Kapolres (Cianjur)," kata kuasa hukum keluarga Selvi, Yudi Junaidi, Kamis (26/1/2023).
Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wiboqo juga telah mengakui kalau mobil Innova itu merupakan bagian dari iring-iringan polisi, namun ia menyatakan bukan mobil tersebut yang menabrak Selvi.
"Total ada delapan di tengah rangkaian, ada mobil Innova tapi kita yakinkan bukan itu yang terlibat," ucap Wibowo di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (28/1/2023).
Bantah mobil Audi A6 milik polisi
Salah satu yang mencuri perhatian publik dalam kasus ini adalah mobil sedan mewah Audi A6 yang disebut polisi menabrak Selvi hingga tewas.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan sempat menyatakan mobil tersebut bukanlah milik anggota polisi, melainkan mobil sipil yang masuk ke dalam iring-iringan pejabat kepolisian.
Namun setelah itu, AKBP Doni menyebut kalau pelat nomor yang terpasang mobil Audi A6 itu terdaftar sebagai milik Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Polda Metro Jaya.
"Nopol yang sebelumnya terpasang di mobil Audi digunakan untuk mencari tahu identitas kendaraan yang asli, untuk mencari tahu siapa pengemudinya dan pemiliknya. Jadi, kita hanya menyampaikan fakta atau data identitas dari mobil yang asli tersebut," jelas Doni kepada wartawan, Senin (30/1/2023).