Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak secara gamblang menjawab perihal urusan perombakan kabinet alias reshuffle. Hanya saja ia meminta untuk menunggu hari Rabu.
Entah apa yang dimaksudkan Airlangga. Namun, akhir-akhir ini, Rabu kerap disebut menjadi hari yang dipilih Jokowi untuk melakukan reshuffle.
"Politik tunggu hari Rabu," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Namun ketika ditanya agenda di hari Rabu, Airlangga enggan menjawabnya. Ia hanya meminta untuk menunggu setiap hari Rabu.
Baca Juga: Belum Dapat Kabar soal Rabu Pon, Bos PPP: Hanya Presiden Jokowi dan Tuhan yang Tahu
"Belum tahu (agenda apa). Tungguin setiap hari Rabu," tuturnya.
Sebelumnya, muncul teka-teki baru soal reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju oleh Jokowi yakni akan dilakukan pada Rabu Pon (1 Februari 2023).
Bukan tanpa sebab Jokowi diisukan akan mengumumkan reshuffle pada Rabu Pon. Pasalnya, orang nomor satu di Indonesia itu selama ini memang kerap memberikan pengumuman penting di hari tersebut.
Diketahui, sejak menjadi Presiden RI tahun 2014, kebijakan reshuffle Jokowi diumumkan pada Rabu. Di antaranya, pada 12 Agustus 2015 dan 27 Juli 2016. Jika ditelusuri dalam kalender Jawa, tanggal-tanggal tersebut jatuh pada Rabu Pon.
Terkait kabar itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto turut membuka suara. Hari tersebut, dikatakannya, digadang menjadi momentum yang tepat untuk mengambil keputusan fundamental.
Baca Juga: NasDem Klaim Tetap Komitmen Dukung Jokowi Meski Menterinya Kena Depak
Ia juga menuturkan bahwa Rabu Pon seringkali diartikan sebagai hari istimewa dalam mengambil keputusan yang strategis. Oleh karenanya, Hasto menilai kemungkinan Jokowi mengambil keputusan itu.
"Ya, Rabu Pon, berbagai momentum pada Rabu Pon, itu memang sering mengandung sesuatu yang istimewa dalam pengertian muncul kesadaran batin di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Setiap orang punya preferensi itu," ujar Hasto, Sabtu (28/01/2023).