Suara.com - Peristiwa Isra Miraj menjadi momen penting dan istimewa bagi umat Islam yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Momen perjalanan Rasulullah dari masjidil Aqsa ke sidratul muntaha atau langit ketujuh ini hanya ditempuh dalam kurun waktu semalam. Jika difikirkan secara teoritis, peristiwa ini terbilang sangat mustahil. Lantas berapa jarak bumi ke sidratul muntaha?
Prof Agus Purwanto seorang pakar tata surya menjelaskan, peristiwa Isra Mikraj tidak dapat dijelaskan dengan Teori Relativitas Khusus atau dengan teori Kecepatan Cahaya. Hal ini disebabkan karena jika menggunakan teori tersebut, maka Nabi Muhammad SAW belum keluar dari sistem tata surya.
Isra merupakan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho sedangkan Mikraj artinya bergerak ke langit ke tujuh (sidratul muntaha). Jika disederhanakan, maka Isra adalah perjalanan horizontal dan Miraj merupakan sebuah perjalanan vertikal.
Jika diasumsikan kejadian Isra Miraj dimulai saat bakda sholat isya atau jam 20.00 sampai menjelang subuh sekitar jam 4.00 pagi. Jadi perjalanan ini jika ditotal membutuhkan waktu 8 jam. Karena perjalannya yang bolak-balik, maka antara pulang dan pergi memerlukan waktu yang sama yakni 4 jam.
Baca Juga: Bacaan Latin Doa Tahajud, Lengkap dengan Artinya
Lantaran perjalanan suci Nabi Muhammad SAW itu dilakukan bersama Buraq, maka dapat diasumsikan bahwa Nabi dalam peristiwa itu bergerak dengan kecepatan yang tertinggi di alamnya, yaitu dengan kecepatan cahaya. Maka jika diperhitungkan dalam satu jam Rasulullah SAW dapat menempuh jarak sampai dengan 4.320.000.000 km.
Sementara, terkait dengan perhitungan sistem tata surya, ilmuan mengidentifikasi bahwa jarak antara Matahari dengan Bumi yaitu 149.600.00 km. Sehingga waktu yang ditempuh cahaya Matahari untuk sampai ke Bumi hanya 8 menit.
Menurut perhitungan, kecepatan cahaya yaitu 300.000 km per detik. 1 jam sama dengan 1.080.000.000 km. Sehingga jarak Bumi ke Sidratul Muntaha hanya ditempuh selama 9 jam = 9.720.000.000 km. Sidratul Muntaha lebih jauh 3.660.400.000 km dari planet Pluto.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, jika seperti demikian, cahaya yang dirasakan oleh manusia di bumi bukan merupakan cahaya yang dipancarkan langsung oleh matahari. Melainkan cahaya yang dipancarkan matahari 8 menit sebelumnya.
Kemudian jika melihat planet terluar, Neptunus diketahui jaraknya dari bumi mencapai 4.335.000.000 km. Jadi jaraknya lebih besar dari jarak yang ditempuh cahaya selama 4 jam. Hal ini berarti Rasulullah SAW dalam kurun waktu 4 jam belum sampai di planet Neptunus.
Baca Juga: Seperti Apa Bentuk Buraq? Tunggangan Nabi Melesat Cepat dalam Isra Miraj
Jadi jika menghitung perjalanan Rasulullah SAW dengan teori relativitas khusus tidak akan memadahi. Selain itu, jika objek bergerak dengan menggunakan kecepatan cahaya, maka massanya akan meledak di udara. Dengan demikian penjelasan tersebut tidak memadahi, sebab itu kita harus meninggalkan.
Prof Agus menyarakan umat Islam untuk merujuk pada QS Al Isya' ayat 1 yang artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Nah itu tadi penjelasan mengenai jarak bumi ke sidratul muntaha. Terkait jarak pastinya hanya Allah SWT yang mengetahui. Wallahualam.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari