Lebih lanjut, dia menjelaskan, perihal deklarasi dukungan AHY kepada Anies hanya dilakukan melalui keterangan resmi. Sebab, menurut Partai Demokrat, deklarasi yang harus dilakukan adalah deklarasi koalisi perubahan.
Sebelumnya sempat terjadi tarik ulur terkait siapa calon pendamping atau bakal cawapres bagi Anies. Di mana Partai NasDem yang sudah mengusung Anies dari awal menyatakan, soal penunjukkan sosok bakal cawapres diserahkan kepada Anies.
Alotnya, baik Demokrat maupun PKS awalnya sama-sama ngotot ingin mengajukan tokoh jagoannya. Kondisi ini memicu spekulasi bahwa Koalisi Perubahan terancam bubar. Namun pada akhirnya, baik Demokrat dan PKS akhirnya sepakat untuk mendukung Anies sebagai capres 2024.
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh
Pengumuman Anies sebagai capres dari Demokrat dan PKS sendiri terjadi hanya beberapa hari usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketum NasDem Surya Paloh pada Kamis pekan lalu.
Spekulasi juga bermunculan usai pertemuan itu, beberapa pengamat politik menilai pertemuan itu erat kaitannya dengan dua hal. Pertama terkait reshuffle kabinet, di mana dalam beberapa pekan terakhir tiga menteri NasDem di kabinet Jokowi disebut-sebut bakal kena reshuffle.
Kedua terkait pencapresan Anies, mahfum disebut-sebut bahwa Jokowi sepertinya tidak 'ridho' dengan keputusan NasDem mengusung Anies sebagai Capres 2024. Hal inilah memantik dugaan bahwa ada 'deal-dealan' antara Jokowi dengan Surya Paloh dalam pertemuan satu jam lebih di Istana Kepresidenan.
Meski sudah buka suara, Jokowi sendiri tak merinci hasil dari pertemuannya dengan Surya Paloh.
"Mau tahu aja," ucap Jokowi ketika ditanya soal pertemuannya dengan Surya Paloh belum lama ini.
Baca Juga: PKS Akan Serahkan Penentuan Bacapres ke Tangan Anies Baswedan, Tidak Harus Kader Partai
Di sisi lain, kebiasaan Jokowi mereshuffle kabinet di Rabu Pon juga tengah ditunggu-tunggu. Rabu Pon jatuh tepat pada hari Rabu 1 Februari 2023 besok, patut ditunggu apakah benar akan ada reshuffle atau justru ada kejutan politik lainnya.