Suara.com - Perbincangan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh di Istana Negara beberapa hari yang lalu masih menjadi misteri. Menurut pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga, kemungkinan keduanya membahas soal perombakan kabinet atau reshuffle dan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Jamiluddin menilai Jokowi ingin memastikan keseriusan Surya Paloh dan Partai NasDem. Jokowi, kata Jamiluddin, mencoba memastikan apakah Surya Paloh bisa menarik dukungan untuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
"Permintaan ini kemungkinan ditolak Surya Paloh," kata Jamiluddin dikutip Senin (30/1/2023).
Jamiluddin lantas menganggap kalau sikap Surya Paloh itu bakal mempengaruhi atas reshuffle yang bakal dilakukan Jokowi. Menurutnya, muncul kemungkinan menteri-menteri dari Partai NasDem menjadi target Jokowi untuk direshuffle.
Baca Juga: Jadi Cawapres Terkuat Pilihan PAN, Ini Alasan Kader Idolakan Erick Thohir
Akan tetapi, ia menilai tidak seluruh menteri dari Partai NasDem yang bakal direshuffle. Setidaknya hanya ada dua menteri dari Partai NasDem yang bakal diganti.
Sementara satu menteri dari Partai NasDem akan dipertahankan untuk menjadi tameng politik Jokowi.
Lebih lanjut, Jamiluddin juga menilai kalau nantinya Jokowi akan beralasan melakukan reshuffle karena kinerja dari menteri itu sendiri.
"Dengan begitu, Jokowi merasa akan aman dari kritik," ujarnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Baca Juga: Ngekor Koalisi Perubahan, KIB Bakal Bertemu Bahas Figur Capres-Cawapres Potensial