PA 212 Mau Usir Dubes Imbas Pembakaran Alquran, 200 Polisi Amankan Kedubes Swedia Siang Ini

Senin, 30 Januari 2023 | 13:11 WIB
PA 212 Mau Usir Dubes Imbas Pembakaran Alquran, 200 Polisi Amankan Kedubes Swedia Siang Ini
Ilustrasi-Demo tolak bbm oleh PA 212 di Patung Kuda, Senin (12/9/2022). (Suara.com/Aco)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat kepolisian mengerahkan 200 personsel guna mengawal demonstrasi yang digelar oleh Perhimpunan Alumni (PA) 212 di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia dalam rangka memprotes aksi pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan.

"Sudah banyak personel yang kita sediakan. Ada 200 personel, polisi," ujar Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi, Senin (30/1/2023).

Nurma menyebut sejauh ini pihak kepolisian belum mempersiapkan rekayasa arus lalu lintas (lalin) di sekitar lokasi. Rekayasa lalin nantinya akan bersifat situasional.

"Untuk massa yang melakukan aksi jadi unjuk rasa yang baik-baik saja, tidak anarkis itu yang jelas, prosedur yang ada diikuti saja," kata Nurma.

Baca Juga: Fadli Zon Geram, Sebut Pensiunan Polisi Penabrak Mahasiswa UI Manusia Arogan

Sebagai informasi, PA 212 menggelar aksi unjuk rasa di Kedubes Swedia, Jakarta Selatan pada Senin (30/1/2023). Mereka menentang pembakaran Alquran yang dilakukan tokoh politik sayap kanan Swedia, Rasmus Paludan.

Hal itu diketahui berdasarkan poster undang peliputan dari PA 212 yang beredar di kalangan jurnalis.

"Aksi bela Alquran 301 Senin 30 Januari 2023 pukul 13.00 WIB, titik kumpul langsung ke Kedubes Swedia," tulis undang seperti dikutip Suara.com pada Senin (30/1/2023).

Di dalam undang dituliskan juga sejumlah kalimat dengan yang bernada kecaman.

"Swedia dan Belanda penoda agama, tak layak kedubesnya ada di Indonesia. Indonesia tidak butuh Swedia dan Belanda. Usir Kedubes Swedia dan Belanda dari Indonesia," tulis mereka.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI Hasya Atallah

Seperti diketahui pembakaran Alquran dilakukan politikus Denmark-Swedia, Rasmus Paludan yang merupakan Kepala Partai Politik Sayap Kanan Satrm Kurs.

Rasmus membakar Alquran pada Sabtu (21/1/2023) dalam aksi demonstrasinya di depan Kedutaan Besar Turki.

Berselang setelah peristiwa itu, kepala kelompok anti-Islam Pegida Edwin Wagensveld asal Belanda juga melakukan tindakan yang intoleran. Dia merobek sebuah mushaf berisikan ayat-ayat Al-Quran di kota Den Haag, Belanda pada Minggu (23/1/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI