Suara.com - Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan beberapa kota meliputi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) diharapkan bisa terkoneksi dengan berbagai moda transportasi yang ada di sekitar wilayah tersebut.
"Satu catatan saya, jangan lupa ke depan LRT ini harus bisa terkoneksi dengan berbagai moda transportasi yang ada di kota lainnya seperti angkot, Trans Jakarta dan lainnya. Ini tantangan tersendiri ke depan agar LRT kita sama dengan LRT di luar negeri di mana penumpang tidak perlu repot-repot membeli karcis yang berbeda-beda," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung.
Menurut dia, LRT nanti melintasi wilayah Jakarta hingga Depok dan Bekasi di mana fasilitas transportasi yang dimiliki berbeda-beda di tiap kota seperti angkot, Trans Jakarta, dan transportasi lainnya.
Selain itu, ia menambahkan, keselamatan LRT Jabodebek wajib menjadi aspek terpenting agar kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik nasional semakin bagus.
Baca Juga: Memaksimalkan Teknologi untuk Tingkatkan Pelayanan Transjakarta
"Dan tentu kalau berhasil maka ini akan mengurangi kepadatan dan tingkat kemacetan di Jabodebek," kata Martin.
Dalam kesempatan itu, juga mengapresiasi segenap mitra kerja BUMN yaitu PT ADHI Karya (Persero), PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) dan PT KAI (Persero) saat Komisi VI DPR RI meninjau LRT Jabodebek itu.
"Dan tentu kami harapkan ini menjadi satu kisah sukses ke depan agar negara kita ini juga memiliki sistem transportasi LRT yang melengkapi keseluruhan moda transportasi lainnya," katanya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko selaku Pejabat Sementara Direktur Utama PT INKA (Persero) Andy Budiman mengatakan, LRT Jabodebek diperkirakan siap beroperasi pada pertengahan tahun sekitar bulan Juli 2023.
Hal ini akan menjadi pembuktian ke pasar global bahwa Indonesia mampu memproduksi kereta dengan teknologi tinggi seperti halnya LRT Jabodebek.
Baca Juga: Meriahkan Imlek, LRTJ Hadirkan Parade Barongsai on Train