Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) irit bicara saat ditanya soal pertemuannya dengan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. Ia mengatakan tidak ada yang spesial dengan pertemuannya itu.
Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya usai melakukan Kick Off Keketuaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).
Ditanya lebih lanjut soal pembahasan saat keduanya bertemu, Jokowi tak mau membeberkannya.
"Mau tahu aja," ucap Jokowi.
Baca Juga: Putra FX Rudy Didorong Maju Pilkada 2024, Upaya PDIP Jegal Kaesang Pangarep?
Sebelumnya, panggilan mendadak yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Surya Paloh ke Istana Presiden pada Kamis (28/1/2023) menarik perhatian publik karena dilakukan di tengah isu merenggangnya hubungan kedua tokoh tersebut.
Sejumlah asumsi pun merebak, mulai dari wacana reshuffle hingga soal pencapresan Anies Baswedan yang telah dilakukan Partai NasDem beberapa waktu silam.
Seperti misalnya, Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto yang meyakini jika pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut membicarakan Pilpres 2024.
"Saya yakin (Pilpres) dibahas. Saya yakin, ini interpretasi saya, ya," katanya.
Menurut pengamatan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro, pertemuan Paloh-Jokowi bakal berpengaruh pada pencapresan Anies dan reshuffle kabinet yang selalu dikaitkan dengan Rabu Pon.
Baca Juga: Skenario Anies Gagal Nyapres Usai Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Jadi Tumbal Amankan Menteri NasDem?
Agung mengaitkan hal tersebut, dengan jauhnya hubungan Paloh dengan Jokowi yang dipicu pendeklarasian Anies sebagai capres dan kemudian muncul desakan agar menteri-menteri NasDem direshuffle.