Suara.com - Tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer Aki Wowon Cs melarang para tenaga kerja wanita (TKW) mengabari dan bertemu keluarga ketika pulang ke Indonesia.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan para TKW diminta oleh Aki Wowon Cs untuk menghadap ke Cianjur sebelum bertemu keluarga. Alih-alih demi keselamatan dan kelancaran di balik praktik penipuan modus penggandaan uang, alasan Aki Wowon Cs meminta para TKW ini menghadap ke Cianjur, Jawa Barat padahal untuk dibunuh.
"Jadi (korban TKW) berhubungan dengan Wowon Cs itu enggak boleh ada yang tahu. Harus diam saja, soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka mendoktrinnya seperti itu semuanya," kata Panjiyoga kepada wartawan, Minggu (29/1/2023).
Panjiyoga melanjutkan, Aki Wowon dan dua partner incrimenya Solihin alias Duloh (63) serta M. Dede Solehuddin (35) kemudian juga menyiapkan kontrakan bagi para TKW tersebut di Cianjur, Jawa Barat. Sebelumnya akhirnya dibunuh dengan cara diracun dan sebagainya.
"Disediakan tempat tapi semuanya enggak tahu (mau dibunuh)," beber Panjiyoga.
Dua TKW Belum Ditemukan
Dua dari 11 TKW korban penipuan Aki Wowon Cs hingga kekinian belum ditemukan. Keduanya atas nama Evi dan Nene.
Hal ini diungkap oleh Hanna sahabat Evi dan Nene yang juga merupakan TKW korban praktik penipuan bermodus penggandaan uang Aki Wowon Cs. Hanna berharap kedua sahabatnya tersebut dapat ditemukan dalam kondisi selamat.
"Sampai saat ini saya masih mencari teman saya sahabat saya Nene beserta Evi masih dicari keberadaannya. Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang," kata Hanna di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Dalam kesempatan itu, Hanna meminta pihak kepolisian dapat memproses hukum Aki Wowon Cs secara tegas. Sekaligus berharap tidak ada lagi korban sepertinya.
"Semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua jangan ada korban lain," tuturnya.
Istri Ikut Ditipu
Sebelumnya terungkap bahwa tersangka serial killer Aki Wowon Cs tidak hanya tega menghabisi nyawa istrinya. Melainkan juga tega menipu istrinya dengan praktik penipuan penggandaan uang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkap salah satu TKW korban penipuan Aki Wowon Cs atas nama Yeni diketahui merupakan istri tersangka Dede. Sekaligus adik dari Ai Maimunah istri Aki Wowon yang tewas diracun di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Yang mengumpulkan hartanya (setoran para TKW) adalah si Dede. Berarti istri ditipu oleh suami," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Selain jadi korban penipuan, Yeni ternyata juga turut mengenalkan praktik penggandaan uang Aki Wowon Cs ini ke para TKW lainnya. Hal ini yang kemudian menjadi dasar keyakinan para korban turut serta menyetorkan gajinya untuk digandakan.
"Salah satunya istri dari pelaku Dede, Yeni merupakan TKW yang ada di Arab Saudi. Sehingga korban merasa tidak mungin ini dianggapnya suatu penipuan. Itu yang membuat korban yakin," tutur Trunoyudo.
Motif Penggandaan Uang Diusut
Trunoyudo lantas mengklaim penyidik masih mendalami seberapa lama Aki Wowon Cs telah membuka praktik penipuan modus penggandaan uang ini. Pendalaman dilakukan dengan menelusuri aliran uang ke rekening para tersangka. Hal ini dilakukan juga untuk mendalami berapa banyak korban yang telah tertipu.
"Dari buku rekening nanti akan kita lihat sejak kapan korban menyerahkan uang kepada para pelaku dan berapa banyak korban atau orang yang menyetor ke situ dengan motif penipuan berkemas pada supranatural menggandakan uangnya ini," jelas Trunoyudo.
Berdasar hasil penyelidikan dan penyidikan sementara, kata Trunoyudo, ditemukan total ada 11 TKW yang diduga menjadi korban penipuan Aki Wowon Cs. Dua di antaranya; Siti Fatimah dan Farida yang telah dibunuh oleh Aki Wowon Cs lantaran menagih hasil penggandaan uang.
Sedangkan sembilan TKW lainnya, yaitu Yeni, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hanna, Yanti, Nene, dan Sulastini.
"Tentu kita tunggu karena proses pemeriksaan ini belum berhenti, yang baru saja bisa diambil keterangannya baru dua Hanna dengan Aslem," ujar Trunoyudo.
Ketika diperiksa penyidik, Aslem dan Hanna mengaku mengetahui adanya praktik penggandaan uang ini dari Siti dan Yeni.
"Aslem diketahui telah mengikuti penggandaan uang ini selama 6 tahun yang bersangkutan bekerja dengan kerugian sekitar Rp288 juta. Kemudian untuk Hanna telah mengikuti penggandaan uang selama 2 tahun dengan kerugian sekitar Rp75 juta," beber Trunoyudo.
Lolos Skenario Maut Wowon Cs
Panjiyoga sempat menceritakan rencana Aki Wowon Cs membunuh Hanna. Upaya pembunuhan ini hendak mereka lakukan usai Hanna menagih hasil penggandaan uang.
Panjiyoga menuturkan bahwa di akhir tahun 2022 lalu sepulang dari Arab Saudi, Hanna sempat mendatangi rumah tersangka Dede di Cianjur, Jawa Barat.
"Namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," kata Panjiyoga kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Selanjutnya, tersangka Dede menghubungi Hanna dan memintanya untuk menemui tersangka Duloh pada 28 dan 29 Desember 2022. Ketika itu Dede meminta Hanna menemui Duloh untuk mengambil hasil penggandaan uang. Padahal rencananya di sana lah Hanna akan dieksekusi oleh Duloh.
"Hanna tanggal 28-29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," ungkap Panjiyoga.
Panjiyoga menyampaikan bahwa rencana pembunuhan ini gagal dilakukan Duloh karena Hanna tak datang akibat hujan deras. Sampai pada akhirnya Hanna kembali mendatangi rumah Duloh pada 8 Januari 2023.
"Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023, sesampainya disana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," pungkasnya.