Selamat dari Pembunuhan, Neng Ayu hingga Kini Tak Tahu Ibu dan Kakaknya Tewas Diracun Wowon Cs Serial Killer

Minggu, 29 Januari 2023 | 00:10 WIB
Selamat dari Pembunuhan, Neng Ayu hingga Kini Tak Tahu Ibu dan Kakaknya Tewas Diracun Wowon Cs Serial Killer
Foto kolase komplotan serial killer Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin. [Dok. Polisi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Neng Ayu (5) seorang anak yang selamat dalam insiden serial killer yang dilakukan Wowon Cs terhadap satu keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, ternyata tidak mengetahui jika ibu dan kakaknya sudah tewas karena diracun.

"Hingga saat ini Ayu belum mengetahui jika ibu dan kakak-kakaknya sudah meninggal," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini saat dimintai konfirmasi, Sabtu (28/1/2023).

Ratna menuturkan yang Ayu ketahui ialah ibu dan dua kakaknya, Muhammad Riswandi dan Ridwan Abdul Muiz, dirawat di rumah sakit akibat keracunan.

"Yang diketahui hanyalah bahwa ibu dan kakak-kakaknya masih di rumah sakit," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Masih Dalami Modus Penggadaan Uang Wowon Cs ke TKW Lewat Buku Rekening

Kondisi Ayu Saat Ini

Sebelumnya, polisi mengungkap kondisi terkini Neng Ayu (5) yang hampir menjadi korban tewas diracun Wowon Cs dalam kasus serial killernya. Kekinian, kata polisi, Neng Ayu sudah mendapat hak-hak perlindungannya.

"Ayu saat ini mendapatkan perlindungan dalam rangka pemenuhan hak-haknya yang dijamin oleh negara," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).

Untuk diketahui, Neng Ayu merupakan anak dari pernikahan Wowon dan Ai Maemunah, korban tewas serial killer Bekasi dan Cianjur. Ai dibunuh oleh Dede Solehudin dengan cara diracun di Bekasi.

Ratna menuturkan Neng Ayu juga diberikan pendampingan bermain serta pemeriksaan psikologi. Selain itu, Ratna menyebut Ayu kini nafsu makannya mulai bertambah.

Baca Juga: Lewat Buku Rekening, Polisi Dalami Lamanya Aki Wowon Cs Praktikan Penipuan Modus Penggandaan Uang ke TKW

Rumah kontrakan di Desa Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi yang menjadi salah satu TKP pembunuhan berantai Wowon dkk (Suara.com/Danan Arya)
Rumah kontrakan di Desa Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi yang menjadi salah satu TKP pembunuhan berantai Wowon dkk (Suara.com/Danan Arya)

"Di antaranya terapi bermain, pemeriksaan psikologi, serta konseling. Awalnya Ayu tidak betah, ingin pulang terus ke rumah ayahnya. Namun sekarang sudah mulai membaur dengan anak-anak yang lain," kata dia.

"Seperti anak-anak lainnya, nafsu makan Ayu cukup baik serta bermain dengan teman-temannya dengan riang gembira," imbuhnya.

Ratna menambahkan, Neng Ayu dalam waktu dekat, akan dimasukkan ke sekolah TK untuk menjamin hak belajarnya. Selain itu, pihak kepolisian tengah mencari keberadaan keluarga Ayu lainnya.

"Pihak-pihak terkait saat ini juga telah melakukan penelusuran terhadap keluarga besarnya termasuk ayah tirinya," jelasnya

Kasus Keracunan Satu Keluarga

Kasus Aki Wowon Cs akhirnya terungkap pada Januari 2023. Pengungkapan kasus ini berawal dari peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (12/1/2023).

Belakang terungkap bahwa, satu keluarga tersebut diracun oleh Duloh. Motif Aki Wowon Cs meracun korban karena tak ingin kejahatannya sebelumnya yang mereka lakukan terungkap.

Sedangkan satu korban selamat atas nama Neng Ayu (5) yang merupakan anak Ai Maimunah dari pernikahan dengan Aki Wowon.

Setelah menghabisi nyawa Ai Maimunah dan dua anak tirinya, Aki Wowon dan Duloh melarikan diri ke Cianjur, Jawa Barat. Sedangkan Dede terkapar di rumah sakit lantaran ikut meminum kopi yang sudah dicampur racun oleh Duloh.

Trunoyudo mengungkap tersangka Aki Wowon dan Duloh sempat berupaya membunuh satu korban lainnya bernama Ujang Zaenal (54). Motif Aki Wowon dan Duloh hendak membunuh Ujang lantaran ingin membuang sial usai membunuh Ai Maimunah dan dua anak tirinya di Bekasi, Jawa Barat.

"Motifnya tentunya ini masih butuh scientific dan penyidik masih mendalami lagi," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI