Suara.com - Tim kecil Koalisi Perubahan memperlihatkan kekompakannya usai bertemu di kediaman Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023) kemarin. Meski sudah memperlihatkan kematangan dalam mengusung Anies di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago mengatakan rencana Koalisi Perubahan itu berpotensi menjadi wacana.
"Rencana Koalisi Perubahan untuk tahun 2024 berpotensi menjadi wacana yang hanya menjadi rencana besar saja," kata Arifki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/1/2023).
Arifki melihat ada satu langkah maju yang dipertunjukan Koalisi Perubahan yakni di mana Partai Demokrat menyatakan dukungannya kepada Anies untuk Pilpres 2024. Kendati begitu, ia mempertanyakan akan sikap pasti dari PKS usai Partai Demokrat berdeklarasi.
"Koalisi Perubahan ini sepertinya memang layu sebelum berkembang. Dulu NasDem yang menunggu kepastian Demokrat dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan. Tetapi, saat ini sepertinya Demokrat yang menunggu keseriusan NasDem untuk melanjutkan koalisi," terangnya.
Sementara itu, sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo atau Jokwi di Istana Negara pada Kamis (26/1/2023).
Ia menduga pertemuan Surya Paloh dan Jokowi itu membicarakan soal perombakan kabinet atau reshuffle yang berpengaruh pada arah dukungan Partai NasDem.
"Bisa saja kan? NasDem bakal kembali menjadi bagian penting Pemerintahan Jokowi dengan jaminan dipertahankannya menteri-menterinya di kabinet. Syarat lainnya tentu mendukung capres yang diusung oleh Jokowi di 2024," tuturnya. [ANTARA]